Tak terasa waktu begitu cepat berlalu dan tahun pun begitu cepat berganti, kini kita memasuki tahun baru 2025. Tahun di mana kita merajut asa, menenun mimpi.
Seperti ada pepatah yang mengatakan "setiap masa pasti ada kenangan dan setiap kenangan pasti ada masanya". Demikian pulalah di kehidupan manusia, dari masa ke masa, dari tahun ke tahun pasti ada kisah, cerita, dan kenangan tersimpan di memori kehidupan manusia.
Ada cerita suka, adapula cerita duka. Ada yang mengalami kenangan pahit, adapula yang mengalami kenangan manis. Itulah warna warni kehidupan yang selalu dialami oleh manusia.
Tahun Baru merupakan momentum awal manusia di kolom langit ini untuk merefleksi kembali kisah hidup yang dijalani selama setahun kemarin. Ia menyulam kembali benang kusut yang telah lama usang dengan merajutnya kembali.
Awal tahun baru, semua penghuni bumi, bersorak sorai kegirangan karena masih diberi hidup dan kehidupan oleh sang khalik. Momentum ini, setiap orang saling berbagi kasih, merajut persaudaraan, merekat perbedaan.
Ekspresi kegembiraan diwujud nyatakan lewat berkumpul bersama keluarga, sanak saudara dan sesama disekitarnya lewat jamuan bersama. Adapula mengadakan reunian bersama dengan teman seangkatan.
Tahun baru, awal dari berbagi kisah tentang masa lalu. Menguliti seluruh kisah dari episode ke episode meski sepahit apapun demi menemukan solusi baru. Tahun baru, tahun sejuta cerita, tahun penuh berkah.
Ada sebuah ungkapan, "Hidup bukanlah perlombaan melainkan sebuah perjalanan yang harus dinikmati. Hari kemarin adalah kenangan, hari ini adalah anugerah, hari esok adalah misteri. Jadi, nikmati setiap perjalanan itu.
Tahun baru tidak sekedar kita rayakan lewat berpesta pora, menyiapkan seribu kembang, ataupun lewat konser atau aksi teatrikal lainnya. Tahun baru harus dimaknai sebagai evolusi perjalanan hidup manusia.
Sebagai evolusi, setiap individu harus menjadi kritik otokritik terhadap dirinya dari setiap tindakan, perilaku, perbuatan, dan juga kegagalan yang dialami di tahun sebelumnya. Sehingga, di tahun yang baru, setiap orang memiliki kesempatan baru untuk memulai sekali lagi.