Bagi orang NTT, terkhusus orang Flores, pulau Flores pernah disebut sebagai pulau ular, sebab katanya mirip seperti ular. Ada juga sebutan lain yang disematkan kepada pulau Flores yaitu pulau bunga. Dibalik beragam nama yang diberikan kepada pulau Flores, namun ada satu hal yang unik dari pulau ini adalah pesona alamnya begitu menakjubkan.
Secara geografis, kepulauan Flores berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Walaupun provinsi NTT sering disebut sebagai salah satu provinsi paling terbelakang dalam berbagai aspek dengan provinsi lain di Indonesia, namun dari NTT telah mengharumkan nama Indonesia di mata negara-negara di dunia, baik dari aspek pendidikan, olaraga, bahkan dari aspek pariwisata.
Selain Bali dan beberapa tempat lainnya di Indonesia yang selalu populer di mata dunia, NTT juga pernah masuk dalam nominasi 7 keajaiban dunia, kita sebut saja danau tiga warna kelimutu  di Ende dan pulau Komodo di Labuan Bajo Flores-NTT.
Saking populernya Flores NTT, baru-baru ini, Flores NTT menjadi tuan rumah pelaksanaan KTT ASEAN yang ke-42, tahun 2023 yang di gelar di Labuan Bajo, Manggarai Barat. Tentunya sebagai orang Flores-NTT, patut berbangga diri lantaran pertemuan bergensi ini yang menghadirkan pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN berlangsung di daerah yang salalu diberi label daerah terbelakang.
Keindahan panorama alam yang ada di kepulauan Flores merupakan anugerah dari sang pencipta yang harus di rawat, dipelihara, dan di jaga oleh orang yang hidup disekitarnya sehingga kelestariannya tetap terjaga.
Pulau Flores boleh di bilang pulau "nusa wisata". Apabila di kelola secara baik, banyak pula di daerah lain yang ada di kepulauan Flores memiliki objek wisata yang tak kalah hits seperti pantai ancol di Bali dan beberapa tempat lainnya yang begitu populer di Indonesia.
Manajemen pengelolaan yang kurang maksimal, di tambah media promosi yang belum efisien mengakibatkan destinasi wisata yang ada diberbagai daerah kepulauan Flores tak mampu bersaing dengan daerah lain.
Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Kabupaten Ende. Semestinya, Ende harus lebih hidup dan lebih populer dengan Labuan Bajo. Ende sesungguhnya sangat komplit, kita punya wisata sejarah, Situs Rumah Pengasingan Bung Karno dan Taman Renungan Bung Karno.
Kabupaten Ende juga punya wisata budaya seperti, Museum Tenun Ikat, Rumah Adat Wologai, Rumah Adat Nggela, dan Rumah Adat Saga. Semuanya itu memiliki keunikan dan kekhasan masing-masing.
Nah, untuk wisata alam, dari yang paling populer sampai yang belum, di Kabupaten Ende tak terhitung jumlahnya. Tinggal bagaimana memanfaat potensi yang ada.
Kita sebut saja, ada beberapa tempat di wilayah Pantai Utara (Pantura) Ende yang memiliki potensi luar biasa kalau itu di manfaatkan secara baik. Panorama alamnya yang indah membuat semua mata akan decak kagum memandangnya.
Siapa yang tak decak kagum melihat pesona alamnya yang begitu menawan. Kamu pun akan terpesona dengan karya Tuhan yang maha indah. Apalagi nuansa alamnya masih alami. Kecantikan dan kemolekannya bak peri yang turun dari kayangan.
Lukisan indah ini adalah Pantai Wisata Rohani Magekusi yang berada di Desa Nuanaga, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Ende, Flores-NTT. Siapa sangka dahulunya tempat ini hanya dijadikan sebagai tempat pemandian dan memancaing ikan, kini disulap menjadi objek wisata yang menjanjikan.
Jaraknya dari Kota Ende sekitar 102 KM. Dan untuk sampai di pantai wisata rohani Magekusi, wisatawan dapat menggunakan kendaraan roda dua ataupun empat dengan waktu tempuh yang dibutuhkan 2-3 jam.
Keunikan dari objek wisata yang satu ini, selain kamu menikmati udara segar di tempat ini, dengan pemandangan alam laut yang indah, wisatawan dapat memanfaatkan tempat ini untuk  ziarah bersama keluarga ataupun dengan para sahabat.
Selain itu pula, kamu dapat menikmati keindahan alam laut saat matahari terbenam (sunset) di tempat ini. Pantai wisata rohani memang eksotis. Lautnya yang teduh menarik minat wisatawan untuk mandi.Â
Bagi masyarakat sekitar, saat ini pantai wisata rohani Magekusi dijadikan sebagai tempat rekreasi dan tempat pemandian di hari libur. Sehingga tak heran, tempat ini sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan lokal pada hari libur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI