Mohon tunggu...
Rizki Maulana
Rizki Maulana Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis Gaya Bebas

Masih muda, suka menulis, mancing dan nongkrong in orang-orang duafa.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Semua Ulah Pak Didiek Hartantyo!

30 Oktober 2024   18:41 Diperbarui: 30 Oktober 2024   20:21 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya, secara keseluruhan project RLT cukup pantas untuk disebut berhasil, selain mampu memberikan harga murah dengan fasilitas cukup mewah, project RLT ini memiliki infrastruktur stasiun hingga kereta yang ramah bumil, busui, dan disabilitas. 

Ditambah dengan teknologi canggih seperti sistem crowd detection, kepadatan penumpang dapat dipantau secara real-time sehingga dapat memastikan arus penumpang tetap lancar dan aman.

Satu kalimat penghargaan yang akan saya kalungkan di leher kereta RLT Jabodetabek ini adalah "Inovatif dan Berkelanjutan." Satu sentuhan Direktur Utama PT KAI ini sekali lagi telah merealisasikan visinya dalam Mendidiek Jadi Lebih Baik. Pasalnya, kereta tanpa masinis ini tidak lagi menggunakan batu bara sebagai sumber energi penggeraknya, melainkan sudah memakai listrik. "LRT Jabodebek adalah bukti komitmen KAI dalam menyediakan transportasi publik yang tidak hanya cepat dan efisien, tetapi juga inovatif dan ramah lingkungan," ujar Didiek.

Sebagai penumpang coba-coba, saya turut berterima kasih atas sejuta pengalaman berharga ini. Memang belum sempurna, beberapa aspek perlu ditingkatkan untuk menciptakan pelayanan transportasi massal yang berkesan. 

Misalnya, di beberapa stasiun LRT Jabodetabek bisa diupayakan untuk menambah jumlah toilet, dan memaksimalkan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas. Beberapa titik baik di stasiun maupun di dalam kereta nampak sudah ada, hanya saja perlu terobosan baru untuk meminimalisir kecelakaan bagi disabilitas, contoh dengan menyediakan lift untuk naik di stasiun agar bisa mengakses LRT dengan nyaman.

Terakhir, saya pribadi mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktur Utama PT KAI, karena jika bukan karena ulah Pak Didiek Hartantyo, mungkin saya tidak pernah menikmati bagaimana rasanya menjadi seorang suami, karena pada kenyataannya, wanita bercadar yang membantu saya di awal tadi, kini telah saya persunting menjadi istri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun