Mohon tunggu...
Matawam
Matawam Mohon Tunggu... Seniman - Medioker Profesional

Penikmat musik, pecinta film, penggemar seni, penggila sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah di Balik Ending World War Z

2 Juli 2013   02:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:08 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marc Forster & Brad Pitt (sumber: http://wpc.556e.edgecastcdn.net/80556E/img.site/PHqz29d77Fz3sx_1_m.jpg)

[caption id="" align="aligncenter" width="450" caption="Marc Forster & Brad Pitt (sumber: http://wpc.556e.edgecastcdn.net/80556E/img.site/PHqz29d77Fz3sx_1_m.jpg)"][/caption] Dengan budget yang dikabarkan mencapai 200 miliar dollar Amerika, film arahan sutradara asal Swiss Marc Forster ini masuk ke dalam kategori film blockbuster sekelas dengan The Avengers dan Iron Man 3. Tapi film produksi Paramount Pictures dan Plan B milik Brad Pitt ini menyisakan kritikan untuk akhir ceritanya. Dibanding film The Avengers dan Iron Man 3 yang babak akhir ceritanya dipenuhi dengan banyaknya ledakan, ratusan helikopter sampai senjata-senjata kelas berat, babak akhir film World War Z "hanya" (SPOILER ALERT) diakhiri dengan senjata-senjata macam kapak, pemukul baseball, sebuah linggis dan pertemuan Brad Pitt dengan zombie dengan gigi berdentum. Tidak ada adegan penuh aksi yang memanjakan mata penonton atau ledakan-ledakan yang membuat jantung penonton berdegup kencang. Pengalaman menyutradarai film James Bond berjudul Quantum Of Solace membuat Marc Forster tidak mau membuat kesalahan yang sama. "Ketika menyutradarai  Quantum Of Solace, penulis skenario-nya mengundurkan diri. Hal itu membuat saya tidak dapat mengembangkan babak ketiga (ending) dari film itu.", cerita Marc Forster. "Dan saya ingin memastikan kalau saya mendapat kesempatan membuat sebuah film action thriller besar, maka saya ingin membuat ending film itu sesuai dengan apa yang saya inginkan.", lanjut Marc. Introvert, tenang, reflektif adalah ciri khas dari film-film Marc Forster sebelumnya. Dengan hal itulah Marc lalu menyatakan kepada para produser, kalau lebih baik mereka menulis ulang ending cerita film World War Z dengan lebih sederhana daripada menghambur-hamburkan uang untuk membuat ending yang megah, penuh ledakan menggunakan grafik komputer. Para produser pun setuju akan saran Marc. Untuk mendukung saran dari Marc, co-creator serial televisi berjudul Lost dan penulis skenario film Prometheus, Damon Lindelof dipercaya untuk menulis ulang akhir dari film World War Z. Dan setelah melihat rough cut filmnya, Damon bilang ke Marc kalau adegan di Israel sudah cukup besar. Damon setuju dengan ide Marc yang ingin membuat ending dari film World War Z menjadi lebih sederhana. Setelah mendapat persetujuan dari Brad Pitt yang juga bertindak sebagai produser film ini, maka babak 3 (ending) dari film World War Z jadi seperti yang sekarang kita lihat. Pengalaman Brad yang membintangi banyak film, ditambah dengan tempat Pitt tumbuh besar juga ikut mempengaruhi keputusannya itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun