Mohon tunggu...
matatita suluhpratita
matatita suluhpratita Mohon Tunggu... -

MATATITA is a published author lives in Yogyakarta. Her two published travel books are "TALES from the ROAD" (2009) and EUROTRIP Safe & Fun (2010). Experience difference culture is her passion to travel around the world. [contact: lost_traveler@matatita.com | www.matatita.com ]

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

[Scots Language] Do You Ken?

11 Desember 2010   03:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:50 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1292037261809043545

[caption id="attachment_79430" align="aligncenter" width="245" caption="me in balloch village, scotland highland"][/caption]

Saya tidak bisa melupakan peristiwa konyol di konter check in Edinburgh Airport ketika saya akan kembali ke London. Sambil menyerahkan boarding pass dan passport, petugas konter check ini itu mengucapkan sesuatu yang sama sekali tidak saya pahami. “Pardon?” Kata saya sambil mendekatkan telinga, berharap bisa menangkap kata-kata si mbak petugas konter check in itu. Sialnya, hingga tiga kali ia mengulang kalimatnya, tak satu kata pun saya mengerti.

Lalu ia meminta bantuan pada rekan di sampingnya untuk berkomunikasi dengan saya. “Do you speak France?” tanyanya. Saya menggeleng. “Germany?” saya menggeleng lalu. “I speak English,” tegas saya. Petugas itu tersenyum lalu menunjuk pada papan notice yang ada di meja check in bahwa ada larangan memasukkan cairan ke dalam tas. Benda cair harus dimasukkan dalam kantong plastik transparan dan harus dikeluarkan pada saat pemeriksaan di x-ray scanner.

Woalah, barulah saya ngeh dan paham. Rupanya, si mbak tadi menanyakan apakah di dalam tas saya ada benda cairnya. Tapi kenapa bahasa Inggris-nya kayak orang berkumur gitu ya? Satu kata pun tak ada yang bisa saya tangkap.

Sebenarnya, selama di Skotlandia saya memang sudah sering dibikin bingung dengan bahasa Inggrisnya. Logatnya terasa sangat asing di telinga saya. Sebenarnya pula, saya sudah tahu bahwa dialek yang ‘aneh’ itu dikarenakan orang Skotlandia sendiri memiliki bahasa ibu yaitu Gaelic. Bahasa Gaelic yang berasal dari Irlandia itu telah digunakan oleh hampir semua wilayah di Skotlandia sejak abad ke 6. Setelah Skotlandia menjadi bagian dari Inggris Raya, komunikasi dalam bahasa Inggris sering bercampur dengan bahasa Gaelic. Sebagai contoh, orang Skotlandia lebih suka menggunakan kata “aye” ketimbang “yes”, “wee” untuk menyebut “small”, “tattie” untuk menggantikan “potato”.

Konon, orang Inggris sendiri juga masih sering terbengong jika berkomunikasi dengan orang Skotlandia. Apa lagi saya yang baru sekali ini mendengar dialek Skotlandia kan?

Nah, gara-gara salah tangkap itu, saya jadi ngumpulin beberapa phrase yang biasa digunakan untuk berkomunikasi di Skotlandia. Siapa tahu suatu hari nanti balik ke Skotlandia lagi, saya sudah nggak bakalan salah dengar. Hehe…!!!

Scots Language

English

Hiya

Hello

Where are you fae?

Where are you from?

Where do you bide?

Where are you living just now?

You alright pal?

Are you OK?

I’m no bad, and yerself?

I’m OK, how about you?

What er ye like?

What are you like?

Do you ken?

Do you understand?

There’s a wee nip in the air

It’s cold

The nights are fair drawing in

It’s getting darker earlier

Dinnae hav the willies

Don’t get scared

I don’t have a scoobie

I have no idea

I’ve got the glass on you

I’ve been watching you

It’s a grand day

Usually grey sky but without rain

Image: me @ balloch village, Scotland highland

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun