Sambungan dari http://www.kompasiana.com/matanlo/menyelam-di-pulau-menjangan-bag-i_5592036eb17a61c10ae27b78
[caption caption="Aku dengan latar belakang Gunung Baluran"][/caption]
Aku berkeliling menikmati indahnya bawah laut. Aku tidak berenang melainkan mengapung karena aku sudah memakai pelampung. Karena malas menggerakan kaki, aku diam saja. Karena ombaknya kencang aku jadi terbawa-bawa ombak. Tapi hanya di bagian tengah yang tidak terlalu dalam. Selesai rasa malasku untuk berenang hilang, aku menggerakan kakiku dan melihat jurang. Jurang bawah laut. Rasanya seperti mau jatuh. Tebing jurang itu penuh ditumbuhi karang bermacam bentuk, ada yang seperti kipas, ada seperti pohon asparagus, ada yang seperti otak dan ada banyak anemon. Anemon-anemon itu dipenuhi banyak ikan badut seperti dalam film “Nemo”. Aku melihat anemon itu berkali-kali bergerak. Bergerak-nya dengan cara kembang-kuncup.
[caption caption="Aku dan yang lain sedang menikmati keindahan bawah laut"]
Belum puas menyelam di sini, aku sudah disuruh om Nyoman untuk kembali ke perahu karena kami akan melanjutkan penyelaman di track ke-2. Aku naik ke perahu dengan sedikit kedinginan. Aku berjemur di bagian depan perahu untuk menghangatkan tubuh. Saat perjalanan untuk track ke-2 kami menyusuri tepi pulau Menjangan. Disitu aku melihat rusa. Rusa itu sedang bersembunyi di balik semak-semak. Kata ayahku biasanya rusa-rusa itu mendekat ke pantai dan mendekati pengunjung untuk minta makan. Mereka tidak takut orang. Tapi kata Om Nyoman, rusa-rusa itu cuma mendekat ke pantai kalau sedang musim kering, karena di pulau tidak ada makanan. Tapi kalau seperti sekarang waktu pulau sedang hijau-hijaunya mereka sangat jarang turun ke pantai.
[caption caption="Dalam perjalanan ke track-2 dengan latar belakang Pura Menjangan"]
Di sisi pulau Menjangan untuk menuju track ke-2 ada banyak gua dan cekukan, di sana ada banyak kelelawar yang bergantungan tidur siang.
Kami sampai track ke-2. Sayang view-nya tidak sebagus yang sebelumnya, tapi aku tetap menikmatinya. Di track ke-2 aku menemukan bintang laut biru yang ukurannya lumayan besar.
[caption caption="Aku dan Bintang Laut Biru"]
Sebenarnya aku ingin membawa bintang laut itu pulang sebagai oleh-oleh untuk adik-adikku. Tapi, kata om Nyoman semua yang ada disitu tidak boleh dibawa pulang, karena kalau ada satu orang yang boleh membawa pulang, nanti semua orang juga ingin membawanya, akhirnya lama-lama akan habis. Tapi, kita boleh membawa kerang yang sudah mati atau hanya cangkangnya. Aku sedkit kecewa, tapi tetap saja, aku suka sekali snorkeling di pulau menjangan. Jadi pengen lagi, hehehe!
Penulis adalah Putri Gayo kelahiran Desember 2004, Asal Kute Rayang, Isak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H