KENDARI, MATA-MATA JURNALISTIK -Yayasan fotografi Indonesia dan Dinas Pariwisata Sulawesi tenggara sukses menggelar Jambore Nasional Fotografer Indonesia (JNFI) di Pulau Bokori Konawe Selatan Sulawesi Tenggara yang dilaksanakan mulai tanggal 1-3 Desember 2023.
Antusiasme dan semangat persaingan yang tinggi, peserta Jambore Nasional Fotografer Indonesia di Pulau Bokori,berhasil mencatatkan sejarah prestasi yang luar biasa bagi para juara lomba foto. Keberhasilan mereka tidak hanya mengukir namanya dalam sejarah jambore, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi fotografer mendatang.
Selain menghadirkan pengalaman baru bagi parapesrta event tahunan ini diharapkan mampu mempromosikan destinasi wisata Sulawesi Tenggara hingga ke mancan negara. Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi tenggara Belli Tombili dan Wakil Ketua DPRD Sulawesi tenggara Nursalam Lada.
Dalam pidatonya Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi tenggara Belli Tombili, mengatakan bahwa kegiatan jambore fotografer tersebut merupakan kali kedua yang diadakan oleh seluruh fotografer se-Indonesia, dimana jambore yang pertama kali digelar di Bromo dan salah satu keunggulan dari promosi pariwisata oleh JNFI melalui jejaring Yayasan Fotografi Indonesia dengan melakukan promosi di berbagai daerah se-Indonesia dan di negara-negara lainnya.
 "Karena tadi sudah disampaikan oleh Ketua Yayasan Fotografer Indonesia bahwa mereka juga aktif melakukan promosi di berbagai provinsi di Indonesia untuk diperkenalkan pariwisata di berbagai ajang dan event yang diselenggarakan di luar negeri, baik tadi yang disebutkan di Shanghai, kemudian ada juga yang di Spanyol, saya kira ini adalah kesempatan yang baik bagi kita tuan rumah Sulawesi Tenggara, Pulau Bokori untuk diperkenalkan pariwisataanya," ujarnya. Jum'at (1/12/2023)
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini memunculkan bakat-bakat unggul yang berhasil mencuri perhatian melalui kegiatan lomba fotografi yang diselengarakan. Dalam perlombaan fotografi, Asehpyanto berhasil meraih posisi juara utama dengan karyanya yang memukau. Foto ciptaannya berhasil menangkap kegiatan menenun kain khas Suku Muna Sulawesi Tenggara dengan sentuhan artistik yang luar biasa, membuatnya layak menyandang gelar juara.
Diposisi kedua diraih oleh Harun Rasyid dengan foto kegiatan anak-anak bajo dipulau Bokori
Dan diposisi ketiga ditempati oleh Joni Perlindungan Manurung dengan hasil foto gadis mengunakan baju adat suku Buton Sulawesi Tenggara.