Pantas saja, selama ini kalau dengar cerita orang yang curhat, hal-hal yang penuh amarah, ada yang ngasih pendapat tidak enak, membuat hati  tidak tenang, nafas jadi pendek-pendek tak lama kemudian lambung penuh lalu sendawa-sendawa.Â
Lebih tidak enak lagi, sempat mengalami ketika menyimak diskusi politik di salah satu televisi, pikiran jadi tidak karuan lalu sendawa-sendawa. Â
Kalau mendengar cerita negatif, katakanlah teman satu grup cerita keburukan atau ketidaksukaan terhadap temannya, cerita itu dipikirkan secara mendalam, sangat berpengaruh banyak pada mental saya, otak saya jadi tidak bisa berhenti berfikir dan terus menerus menganalisa masalah.Â
Perasaan saya jadi sangat peka berlebih dan mudah menangkap energi sekitar meski situasi itu tidak menuju ke saya. Sampai akhirnya saya menyadari bahwa obrolan itu menggangu dan menjadi toxic buat mental.
Toxic tidak hanya muncul di grup whatsapp, tapi bertebaran di  beranda media sosial.  Apalagi zaman politik kemarin, media sosial seperti tong sampah.  Kemarahan, kebencian, ketegangan, saling menyindir lewat stausnya, toxic seperti buih di lautan.  Â
Saya sering mengalami mimpi yang berulang-ulang, lalu dalam keadaan tertentu dalam keadaan sadar saya teringat mimpi tersebut seolah ada yang mengalir ditubuh menuju hati rasa dingin lalu tubuh jadi dingin, keringatan dan lemas. Â
Gejala ini katanya saya mengalami trauma, karena mengalami kejadian yang berulang-ulang. Â Â Â
Ungkapan dokter tentang penyebab sakit lambung terus terngiang-ngiang, bahwa 80% masalah lambung saya penyebab utamanya adalah pikiran. Â Saya sempat bingung, karena kita sebagai manusia mau tidak mau akan berhadapan dengan masalah printilan hingga berat. Â
Tentu saja kita harus menghadapi masalah dan mencari solusi untuk menyelesaikannya. Â Bagaimana kita harus menghindari stress? Â Kita kan tidak bisa pergi dari masalah lingkungan masyarakat maupun keluarga.Â
Ciri Stress
Secara tidak sadar masalah yang menekan bisa membuat membuat otot lengan, Â kaki, syaraf kepala menjadi tegang, nafas pendek-pendek, dada terasa tertekan tak lama kemudian gas di lambung penuh lalu sendawa terus menerus. Â Kadang saat sedang beraktifitas biasa (tidak ada pemicu stress) tiba-tiba jantung berdetak cepat. Â