Bermitra Dengan Tukang Ojek (copyrights:DMW)
Pahlawan tanpa tanda jasa selain guru adalah tukang ojek. Kenapa? Karena mereka juga punya jasa. Di saat macet dan butuh mobilitas cepat, siapa yang pertama dituju. Pastilah tukang ojek. Coba ingat kembali saat kerusuhan Mei 1998. Siapa yang paling dicari oleh para karyawan bahkan pimpinan instansi maupun perusahaan pada saat itu? tak lain adalah tukang ojek. Mereka berusaha menghindari kemacetan agar kita sampai dirumah dengan cepat dan selamat. Mereka ingin menyusup ke gang gang kecil untuk menghindari kerusuhan. Mereka juga akan menyelamatkan kita dari kondisi yang tidak diinginkan. Banyak jasa mereka yang kadangkala tak terpikirkan. Kita menganggap dengan membayar uang jasa mereka, persoalan selesai. Padahal tidak seperti itu. Kita bisa minta bantuan kapanpun pada mereka. Seperti ojek yang mangkal disebelah kantorku. Kita bisa menitip pesan agar mereka menjaga keselamatan para penumpang dari kantor kita, serta menjaga keamanan lingkungan luar kantor jika ada pihak yang mengganggu. Mereka tidak menuntut apa-apa selain jasa ojek. Hanya dengan sentuhan keperdulian mereka respek dengan warga kantor kita. Hanya dengan pemberian jaket mereka merasa bahagia karena merasa lebih diperhatikan. Perhatian yang tulus sepertinyai lebih berharga dari ongkos tambahan. Mereka juga butuh perhatian, karena mereka juga manusia yang butuh penghargaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H