Peduli Musibah Banjir (copyrights:DMW)
Musibah tahunan yang rutin melanda kota Jakarta dan kota lainnya adalah banjir. Dari tahun ke tahun kejadiannya hampir sama, yaitu karena musim hujan yang berkepanjangan. Yang membedakan hanyalah besar kecil kerugian dan jumlah korban yang dievakuasi. Daerah yang terkena musibah biasanya daerah tertentu yang sudah menjadi langganan banjir. Tidak semua korban banjir menderita. Ada sebagian yang menganggap banjir adalah berkah tahunan, karena setiap tahun bantuan selalu mengalir. Namun bantuan tetaplah bantuan yang hanya mengalir sementara, sehingga penyalurannya harus tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat penggunaan. Bantuan bukan sekedar untuk memenuhi tuntutan perut, tetapi juga untuk kesehatan dan kebutuhan lainnya paska banjir. Kita masih bersyukur karena masyarakat masih perduli dan memiliki kesetiakawanan sosial yang masih tinggi. Bahkan, sikap gotong royong yang selama ini menghilang di kota besar, muncul kembali secara spontan sebagai refleksi empati dan keinginan masyarakat membantu meringankan beban para korban banjir. Akhir kata, apapun musibah yang menimpa negeri ini, hendaknya tetap disyukuri. Musibah bukanlah hukuman. Musibah adalah sinyalemen gejala alam yang harus kita tangkap sejak awal. Rekamannyaharusnya untuk di antisipasi, bukan dikomersialisasi atau dipolitisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H