Siswa siswi SMP Yasporbi I Peduli Pada Sesama (copyrights:DMW)
Ada rasa bangga, haru dan bahagia, saat anak didikku di SMP Yasporbi I, Jakarta telah menorehkan sejarah – sejarah keperdulian akan kesetiakawanan sosial mereka pada saat mengunjungi para penderita cacat tuna ganda. Aku salut, di usianya yang masih belia, telah muncul benih benih jiwa sosial yang akan tumbuh subur manakala mereka memahami makna dibalik kegiatan mulia yang telah dilakukannya. Mereka memperoleh pelajaran yang sangat berharga, saat mengetahui bahwa kondisi mereka jauh lebih beruntung dari pasien tuna ganda yang dijenguknya. Mereka juga sadar, bahwa masih ada ciptaan Tuhan lainnya yang memerlukan kiprah dan kontribusi kita karena ketidakberdayaannya. Momentum ini telah menyematkan rasa empati di relung hati para anak mama yang masih culun ini. Aku yakin, rekaman kejadian ini akan terpatri dalam relung hati dan merubah pola berpikir anak didikku nantinya. Apalagi sepulang dari ruangan ini mereka sudah memiliki gagasan sebagai langkah lanjutan hasil kunjungannya. Para pengurus OSIS ini telah memiliki pemikiran untuk menggalang dana yang akan disumbangkan pada yayasan pengelola penyandang cacat tuna ganda ini. Mereka sepakat untuk menyelenggarakan pentas seni yang didukung oleh artis ibukota. Atas inisiatif dan ide kreatif anak anak yang sebentar lagi akan ujian ini, dunia pendidikan boleh bangga, karena telah memiliki tunas tunas bangsa yang tidak saja pandai, tetapi juga berjiwa sosial serta perduli terhadap persoalan bangsanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H