Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Biarkan Baduy Bicara : Uang di Pohon

23 November 2009   02:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:13 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_22023" align="alignleft" width="300" caption="warga baduy tak suka mengambil yang bukan haknya"][/caption] Kami telah sampai di jalur yang pernah kami lintasi pagi tadi. Di jalan ini, terlihat warga Baduy Luar sedang memapasi rumput dan semak belukar. Mereka melakukan kerja bakti agar memudahkan tamu-tamu yang melintasi jalur ini menuju Baduy Dalam. Tiba-tiba Pacheko menunjuk sebuah pohon dan berkata, "Itu, ada uang di pohon!" Tatox, Aman, dan aku mendekati pohon itu. Ternyata itu adalah uang yang ditemukan oleh warga Baduy saat memapasi semak belukar di jalan ini. Kenapa tidak mereka kantongi saja? Itu merupakan pantangan bagi mereka. Berapapun uang yang mereka temukan, tidak boleh diambil, karena itu bukan rejeki yang aman untuk dinikmati. Mereka menyelipkan uang temuannya pada dahan pohon terdekat dengan letak jatuhnya uang. Mungkin itu uang tamu, semoga yang membutuhkan bisa mendapatkan kembali hartanya yang hilang. Sungguh mulia sekali orang-orang Baduy ini. Mereka tak akan mau mengambil yang bukan haknya. Ini merupakan pelajaran moral yang baik bagi bangsa kita. Dimana saat ini makin banyak orang yang memakan harta yang bukan hak miliknya. Banyak orang-orang kita yang tergiur dengan uang haram. Yang berani korupsi, akan melakukannya, yang berani mencuri, memalak, manipulasi, mark up harga, akan melakukannya tanpa merasakan dosa. Kejujuran warga Baduy dalam hal ini bisa dijadikan ajaran moral.

Catatan Selanjutnya : Ayah Sehari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun