Mohon tunggu...
Suteja Indrayana
Suteja Indrayana Mohon Tunggu... -

Web Programmer, Front End Developer, part time thinker, full time weirdos, a loner, a wordcrafter. personal blog :\r\nbukanmatadantelinga.tumblr.com\r\ntwitter : @matadantelinga\r\nwww.matadantelinga.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Premanisme Merasuk Skena

21 September 2012   16:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:02 417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aduh makin miris! itu kalimat pertama yang terucap saat saya membaca sebuah note yang dibuat oleh salah satu band Grindcore asal bandung "Rajasinga",  bagaimana tidak, band yang  saat ini sedang melakukan serangkaian tour yang bertajuk "Melibas andalas" bersama Jeruji ini harus menjadi korban pengeroyokan oknum orang - orang yang mengaku sebagai "Street Punkers" di kota Padang, saya tak akan menjelaskan bagaimana hal ini dapat terjadi, kalian bisa membacanya disini [Baca note Rajasinga] . Yang saya sesalkan adalah bagaimana pola fikir yang dipakai oleh orang - orang (oknum) beratribut "Punk" tersebut,  apakah ini cara mereka menyambut / menjamu tamu?? dengan melempari juga memukuli tamunya??,  padahal mereka selalu berkoar soal kesetaraan, soal persaudaraan, tapi itu bukanlah representasi dari apa yang sudah mereka umbar selama ini.  Mungkin saya masih "awam" soal ideologi "Punk" atau semacamnya, tapi yang saya tahu, Skena Musik ini menjunjung tinggi solidaritas! bukan malah menjunjung tinggi Kekerasan!. Yang saya tahu Skena musik ini adalah tempat kita untuk saling bisa mengerti, memahami dan juga menerima apa yang kita sering sebut sebagai sebuah "perbedaan", tapi mengapa hanya karena kesalahpahaman dalam mengartikan "sebuah" ekspresi saja bisa berujung pada tindak kekerasan?? pasti ada yang salah dalam sistem/pola berfikir oknum - oknum tersebut.  Apa dengan gaya hidup mereka seperti itu mereka sudah kehilangan akal sehat?? apa dengan tidur dijalanan mereka sudah kehilangan hati nurani??. Mereka tidak sadar apa yang mereka lakukan ini hanya menambah daftar panjang stigma negatif yang sudah masyarakat awam lekatkan kepada kita, atau mungkin mereka sudah merasa "nyaman" dengan predikat negatif tersebut?. Ini Skena Musik bung!, tempat untuk bersenang - senang juga berbagi kebahagiaan, ini bukan jalanan yang dimana kalian bisa bebas melakukan apa saja, berbuat sesuka hati, ada semacam aturan tidak tertulis disini, sekali lagi, ini tempat untuk saling mengerti, menghargai juga memahami apa itu "perbedaan" bahkan dalam pola fikir sekalipun, kalian tidak bisa berbuat semau kalian. Mereka (Rajasinga) hanyalah segelintir dari kami yang ingin merasakan kesenangan juga bebas mengekspresikan apa yang mereka rasakan, mereka mencintai Skena ini sama seperti kita semua, tapi apa itu yang kalian sebut "menghargai"? kalian tak lebih baik dari apa yang sudah kalian lawan selama ini, "Sistem", ya sistem, kalian cocok disandingkan dengan para pemimpin yang memiliki hasrat seperti binatang buas, yang hanya mementingkan kesenangan pribadi apapun caranya, meski harus dengan jalan memberangus orang sekalipun. Semoga saja ini insiden terakhir yang terjadi dalam Skena musik yang amat kita cintai ini,  mestinya tak perlu ada lagi kekerasan jika saja kita mau untuk lebih "ber toleransi" terhadap sesama. Kita bergerak dalam roda yang sama, jadi tak ada gunanya jika kita harus melakukan hal - hal yang hanya akan merusak citra Skena ini. Semoga Skena Musik ini lebih baik lagi kedepannya. Semangat terus untuk Rajasinga!! terus berkarya! untuk kalian (oknum street Punk) cepat sadar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun