Kalau dalam pertanyaan ini juga ikut dimasukkan "kota Jakarta" (kita artikan), maka "barang ini/Kalpataru" bisa masuk juga, menjadi "kenapa kotanya(Jakarta) juga tidak mendapat penghargaan lingkungan KALPATARU/ADIPURA. Karena pada dasarnya Kalpataru dan Adipura adalah dua sisi dari satu mata uang, dua duanya adalah satu penghargaan yang sama. Ini Bisa disimpulkan " Adipura adalah sama dengan Kalpataru khusus Kotanya, Kalpataru adalah sama dengan Adipura untuk orang orangnya (pegawai, pejabat), untuk masyarakat(individu, kelompok /LSM. dsbnya).
4- Karena ini adalah debat terakhir, ini adalah kesempatan terakhir untuk menyatakan apresiasi saya kepada para moderator, yang kesemuanya telah melaksanakan tugasnya dengan sangat baik. Hanya pada debat Capres dan cawapres terakhir semalam, ada sedikit blunder ataupun kesalahan kecil.
Istilah Blunder ini saya pakai karena hal ini agak merugikan satu pasangan Capres dan cawapres. Moderator telah mengganggu konsentrasi cawapres Hatta Rajasa, dengan menyetop/memotong kontestan yang sedang berfikir mengeluarkan pendapatnya, dengan bahasa pertanyaan untuk menanggapi pernyataan lawan debatnya, artinya pertanyaan ini tidak minta jawaban. Ini juga bagusnya terjadi pada kontestan yang saya anggap tadi paling tegar! (disini Hatta Rajasa telah dirugikan).
Begitu juga terjadi pada Moderator debat sebelumnya, dimana sang moderator tidak menyetop pertanyaan yang diajukan oleh cawapres JK, karena waktu yang diberikan kepadanya adalah waktu menjawab. JK yang seharusnya punya tanggung jawab "Menjawab" tidak menjawab (no2Untung- no1rugi). Dan malah balik memberikan beban pertanyaan kepada Hatta, (no2 untung-no1 rugi).
Demikianlah, ini hanya sebuah opini yang dituangkan dari seorang kompasianer dalam
melihat acara debat capres cawapres 2014, yang berakhir tadi malam.
Sebagai tambahan dari isi artikel yang membahas blunder2 atau mungkin saja cuma kesalahan kesalahan kecil yang terjadi didalam acara debat presiden2014, saya juga akan menunjukkan teknik/trik trik ampuh Jokowi dalam berdebat pada debat capres 2014.(tanya,jawab - tanggap+tanya,jawab),untuk anda pergunakan suatu waktu dalam perdebatan anda dikemudian hari, namun cukup 2 saja:
1. Jokowi akan memberikan pertanyaan yang mudah kepada lawan debat. Untuk memancing lawan lengah, menyerang, banyak mengeluarkan pendapat, sehingga banyak mengeluarkan kesalahan, sehingga dengan mudah nantinya untuk digenjot, dibalas lagi dengan bogem mentah/atau pakai godam.
Seandainya lawannya masih bisa menjawab, ini aka bisa jadi bumerang untuk Jokowi, karena Jokowi tidak bisa membalas lagi, dan lawan bisa unggul ! Ini tidak boleh! Jokowi sudah mempersiapkan antinya. Dia akan merubah alam debat menjadi ceramah klompencapir dikecamatan, mengenai masalah yang dipersoalkan, yang sudah dipelajarinya. Tidak perduli apakah isi ceramahnya nyambung atau tidak dengan tanggapan yang harus ditanggapinya, yang penting berbicara tidak planga plongo, biarpun asbun(asal bunyi).
Karena yang bisa melihat ini kan cuma puncak gunung es, yang penting menengah kebawah. Dalam
pemungutan suara tidak diperlukan kwalitas tapi kwantitas! Karena ini negara yang Demokrasinya masih emosionil belum rasionil, walaupun sudah 2 atau 3 kali mengalami masa pemerintahan alam demokrasi yang seharusnya menggunakan rasio.
2 - Memberikan pertanyaan yang menyesatkan, pertanyaan yang dianggapnya salah, dan mempersiapkan jawaban yang benar.
*Jokowi: Pak Prabowo kita tahu " HUTAN KITA SEKARANG INI SUDAH SANGAT KRITIS", bla..bla.. bagaimana bapak menyikapinya? (redaksional penulis).
*Prabowo menjawab dengan bagus..bla..bla...