Mohon tunggu...
H. Mat Nasir, S.Sos.
H. Mat Nasir, S.Sos. Mohon Tunggu... DPR/MPR RI -

Anggota DPR/MPR RI Fraksi Partai Demokrat Daerah Pemilihan JAWA TIMUR XI

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tahun Baru Islam, Momentum Evaluasi Sesuai dengan Sosialisasi 4 Pilar

20 September 2017   13:22 Diperbarui: 20 September 2017   13:25 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kali ini bapak H. Mat Nasir melakukan Sosialisasi 4 pilar didepan 150 peserta, mendekati Tahun Baru Islam. Bapak H. Mat Nasir mengutarakan Makna tahun baru Islam bahwa Nabi Muhammad hijrah dari Mekah menuju Madinah merupakan peristiwa penting lahirnya Islam sebagai agama yang berjaya.


Dari peristiwa hijrah, Islam berkembang pesat di Madinah yang pada akhirnya berkembang dan meluas hingga ke Mekah dan daerah-daerah sekitarnya. Nabi Muhammad sendiri berhijrah bukan tanpa alasan, tetapi mendapatkan wahyu sekaligus bentuk respon untuk menanggapi sikap masyarakat Arab yang kurang berkenan dengan ajaran Islam.

Dampak dari peristiwa hijrah Nabi Muhammad ini, Islam mulai menunjukkan taringnya dan negara Islam (daulah Islamiyah) terbentuk. Daulah Islamiyah pada zaman Nabi sangat menjunjung tinggi toleransi yang termaktub dalam Piagam Madinah.

Umat Islam yang merupakan mayoritas dari penduduk Indonesia, sangat penting melakukan hijrah.  Akan tetapi, tidak lagi hijrah seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yaitu berpindah dari kota Mekah ke Yasrib (Madinah), tetapi berpindah dari suatu keadaan yang tidak menguntungkan kepada yang lebih baik dan lebih membawa kemajuan dan kejayaan.

Penduduk Indonesia yang mayoritas Muslim, masih terpuruk dari segala aspek terutama dalam bidang ekonomi.  Umat Islam tidak akan bangkit dan maju, jika tidak melakukan hijrah.

Setidaknya umat Islam Indonesia harus melakukan lima hal.  Pertama, berhijrah dari kurang iman dan taqwa kepada peningkatan kekuatan iman dan taqwa kepada Allah.  Penumbuhan dan penghayatan kepada keimanan dan ketaqwaan amat penting dilakukan umat Islam, agar siap lahir batin untuk berjuang untuk memperbaiki dan meningkatkan posisi di segala bidang.  

Kedua, berhijrah dari kebodohan dan keterbelakangan menuju pengutamaan pendidikan.  Umat Islam tidak akan pernah bangkit dan maju jika tidak berhijrah kepada pengutamaan pendidikan dan ilmu pengetahuan.  

Ketiga, berhijrah dari kemiskinan kepada kecukupan harta benda sebagai modal untuk hidup layak serta untuk berjuang dalam memajukan bangsa dan negara.  Umat Islam akan terus terpuruk jika tidak mengambil peran yang besar dalam pembangunan ekonomi.

Keempat, berhijrah dari perpecahan menuju persatuan.  Pertolongan Allah akan dating jika ada persatuan.  Umat Islam harus sadar bahwa perpecahan akan melemahkan mereka untuk meraih kemajuan dalam segala bidang.

Kelima, berhijrah dari malas menuju rajin dan menjadi pekerja keras.  Kemajuan diawali dengan niat, semangat dan kerja keras. Tidak ada kemajuan dan kejayaan tanpa disertai dengan kerja keras.

Oleh karena itu, menurut Bapak H. Mat Nasir momentum Tahun Baru Islam 01 Muharram 1439 H harus dijadikan sebagai "starting point" untuk melakukan muhasabah (evaluasi diri) sembari melakukan introspeksi, sehingga umat Islam mengetahui kelemahan dan kekurangan untuk diperbaiki dan ditingkatkan pada tahun 1439 H.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun