Selesai  Laporan ku ambil handphoneku yang merknya sekarang sudah jarang terdengar di pasaran. Tak lama suara salam kakakku menyamput diujung telpon berselang kemudian suara emak dan bapak. Terbata-bata ku ucapkan permohonan maafku karena banyaknya kesalahanku di tahun itu dan karena tidak kehadiranku di lebaran tahun itu. Mengalirah doa plus motivasi emak dan bapak. Hidup merantau harus roso (Kuat) , kuat menahan kangen, kuat menahan hawa nafsu, kuat manahan tantangan hidup dan kerja itu termasuk ngibadah.
Alhamdulilah selepas mendengar suara keluarga rasa rindu ini terobati, semangat kerja ini kembali. Ternyata Listrik yang saya jaga itu menghantar kebahagiaan orang orang yang mudik ke kampung halaman. Â Terlihat Jelas dengan Beban Trafo yang semakin besar dengan bertambahnya beban penyulang Buahdua (Nama Penyulang dan nama daerah di Sumedang). Dengan Bertambahnya beban malam lebaran yang berbeda dengan malam malam biasa membuat imajinasiku akan hangatnya suasana malam takbiran dan berkumpul keluarga di daerah tersebut.
Sesungguhnya PLN tidak hanya mengalirkan listrik, tapi lebih dari itu dengan bekerja di PLN kita menjadi agen agen yang memberikan Keceriaan pada  anak anak yang belajar dan bermain dimalam hari, mengalirkan kenikmatan saat ibu-ibu mau memasak dengan pompa air dan rice cooker, menghadirkan kehangatan keluarga  saat berkumpul, memberikan keindahan saat lampu lampu hias taman menyala dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi  dan mempersatukan Bangsa. Â
Dan salah satu bakti  insan-insan PLN untuk Negeri adalah Semangat Kita Melistriki Nusantara setiap waktu  untuk memberikan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
NIP : 8306069P3B
Unit : Transmisi Jawa Bagian Tengah - APP Bandung
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H