Mohon tunggu...
Masyudi Martanipadang
Masyudi Martanipadang Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Medsos

Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andi Djemma Palopo

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sosial Distancing yang Dibarengi Keterbukaan Informasi dan Pengetahuan Kesehatan dapat Melawan Pandemi

22 Maret 2020   16:39 Diperbarui: 22 Maret 2020   21:34 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walau mendapat tentangan karena bersifat privasi, tingginya kepercayaan publik pada pemerintah Korsel merupakan dukungan pada pemerintah dalam melakukan pencegahan.

Meningkatnya kepercayaan publik pada pemerintah Korsel, disebabkan gencarnya komunikasi dan keterbukaan informasi yang didalamnya terdapat riwayat perjalanan pasien, update cara penanganan, serta pengadaan fasilitas kesehatan yang cepat, yang dilakukan pemerintah.

Terdapat pula kamera pengecek suhu di tiap pintu masuk gedung dan petugas berpakaian pelindung di tempat umum untuk mengingatkan warga agar mencuci tangan mereka.

Melihat keberhasilan Korea Selatan dalam menekan laju penyebaran pandemik tersebut, ilmu pengetahuan dan keterbukaan informasi menjadi kuncinya, hal ini juga dapat kita lakukan dengan adanya kedisiplinan masyarakat mengikuti aturan.

Sejarawan Israel yang menjabat sebagai profesor di Departemen Sejarah Universitas Ibrani Yerusalem, Yuval Noah Harari juga menekankan ilmu pengetahuan dan keterbukaan informasi dalam melawan pandemik.

Penulis buku Sapiens: A Brief History of Humankind (2014) dan Homo Deus: A Brief History of Tomorrow (2015) ini mencatat keberhasilan manusia dalam melawan pandemik yang sejalan dengan tingginya pengetahuan dan keterbukaan informasi dilakukan manusia.

Pada 1979 misalnya, WHO mengumumkan kemenangan ilmu pengetahuan melawan wabah penyakit cacar yang sempat menginfeksi 15 juta orang dengan kematian sebanyak hampir 2 juta jiwa.

WHO juga pada saat itu mewajibkan semua orang di semua negara untuk divaksinasi. Jika satu negara enggan memvaksinasi penduduknya, mereka dapat membahayakan seluruh umat manusia.

Yuval Noah Harari berpendapat bahwa dalam perang melawan virus, manusia hanya perlu menjaga jarak dengan cermat, perbatasan antar negara atau isolasi bukan pula hal cermat.

Sebab, di masa lalu pun, ketika manusia begitu berjarak dari satu daerah ke daerah lain akibat ketiadaan akses, teknologi, dan transportasi, pandemi justru membunuh lebih cepat.

Terlebih, bumi tak hanya menjadi tempat tinggal manusia, tapi juga parasit semacam virus yang tak terhitung jumlahnya. Virus tersebut terus berkembang dan mengalami mutasi genetik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun