Mohon tunggu...
Maskur Rosyid
Maskur Rosyid Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masjid Sebagai "Gawang" Demokrasi

22 Februari 2018   19:22 Diperbarui: 22 Februari 2018   19:33 640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: (KOMPAS.com/MASRIADI)

Sikap santun, toleran, dan peka terhadap sekitar menghantarkan dakwah tepat sasaran. Tidak saja berfokus pada ritual peribatan, namun juga terhadap pemberdayaan intelektual keagamaan, ekonomi, dan kesalehan sosial. Sehingga masjid tidak hanya megah digedungnya, namun miskin moral dan kegiatan umat.

Mewujudkan Kesalehan Sosial

Demokrasi dilakukan dalam bingkai keimanan dan ketakwaan. Keimanan dan ketakwaan tersebut pada akhirnya mewujudkan insan yang isn (saleh). Dalam kajian tasawuf, ihsan dimaknai dengan seolah-olah melihat Tuhan, atau jika tidak, maka senantiasa diawasi Tuhan. Sikap ini menjadi penting, sehingga setiap aktifitas tidak dilakukan sekehendak nafsu.

Pun dalam hal kehidupan sosial, segala kegiatan yang dilakukan merasa dalam pengawasan Tuhan. Perbuatan menipu, menciderai, dan merusak tatanan dengan demikian dapat dihindari. Pada saat yang sama, kehidupan sosial menjadi indah dan harmonis, saling menyapa, saling berkunjung, saling membantu, saling tukar pendapat dan musyawarah, dan kegiatan positif lainnya. Bahkan disebutkan bahwa Tuhan akan menolong hamba-Nya sekira hamba menolong sesama.

Berangkat dari iman dan takwa sehingga berbuah sikap ihsan atau saleh, demokrasi yang toleran, adil dan beradap dapat terwujud. Perbedaan menjadi penghias dan penyempurna kehidupan, bukan menjadi perusak dan penghancur kehidupan. Wallh a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun