Kedua buku tersebut tidak akan pernah ada jika sang penulis tidak mencatat apa yang dilihat dalam perjalanan. Ya, begitulah awal mula hadirnya buku-buku terbaik.
Dimulai dari catatan kecil penuh makna. Lalu, sumber inspirasi datang memenuhi pikiran. Sebuah liburan keluarga hendaklah dijadikan gerbang untuk melahirkan penulis berbakat masa depan.
Ajak anak belajar dari setiap perjalanan. Ajarkan nilai-nilai hidup dari apa yang mereka lihat sepanjang jalan. Bahkan, berhenti di pinggir jalan untuk membeli keripik memberi ruang berpikir bagi anak.
Tentang kisah hidup keluarga yang terpinggirkan atau mungkin nasib anak-anak lain yang kurang beruntung. Jika membaca adalah jendela dunia, maka menulis adalah cara terbaik membuka gerbang pikiran.Â
Perjalanan selalu indah untuk dikenang. Tapi juga selalu mudah untuk dilupakan. Foto-foto hanya enak dipandang, sedangkan kisah dari hasil menulis meninggalkan pesan dan kesan mendalam.
Liburan penuh makna terbingkai dalam tulisan. Untuk itu, ajak anak untuk menulis perjalanan liburan mereka. Saat ayah dan ibu telah tiada, mereka kapan saja bisa mengenang kisah perjalanan keluarga dengan membaca catatan masa lalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H