Saya memilih karung sebagai wadah kompos. Ya, karung beras di dapur dimasukkan tanah dan di atasnya diletakkan limbah dapur. Media kompos sejenis karung mudah untuk digerakkan atau dipindah.Â
Ketika limbah dapur terkumpul, cukup disiram lagi ke dalam karung dan ditutupi tanah agar lebih mudah terurai.
Mengompos sisa makanan sangatlah mudah. Tidak perlu ijazah S1 atau S2! modalnya tanah, sisa makanan, dan wadah. Semuanya bisa didapat dengan mudah sekali dari dalam rumah.
Sisa makanan berupa sayur dan buah dipotong kecil-kecil agar cepat membusuk. Kalau tidak mau dipotong kecil juga tidak masalah.Â
Lempar saja ke dalam karung dan sirami dengan tanah. Tutup rapat dan lakukan berulang kali untuk menambahkan sisa limbah dapur yang sudah terkumpulkan.Â
Dalam 1-2 bulan, limbah sisa dapur tadi sudah menjadi kompos yang layak digunakan untuk media tanam. Campurkan kompos ini dengan tanah untuk kemudian ditanami sayuran di pekarangan rumah.Â
Tanam saja tomat, cabe, bawang, atau sayur mayur yang sehari-hari dibutuhkan. Hasilnya luar biasa! kita bisa panen sayuran organik setiap saat bebas zat kimia dan dijamin mengandung gizi terbaik untuk tubuh.Â
Intinya, ketahanan pangan tidak melulu soal program pemerintah. Mulai saja dari rumah dengan modal kecil, lalu lihatlah keajaibannya. Hidup lebih sehat, gizi tercukupi, dan yang tak kalah penting kebutuhan dapur tercukupi.
Jangan terlalu berharap pada pemerintah. Toh, program makan gratis saja tak kunjung selesai dibahas dan dipangkas. Lakukan apa yang kita bisa dari dalam rumah. Kelola sampah dengan benar dan jadikan itu sebagai alternatif hidup sehat, murah dan berkesinambungan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H