Pola asuh anak berhubungan erat dengan tumbuh kembang anak. Dalam konteks parenting, relasi orangtua dan anak terikat dengan istilah bonding.Â
Bonding dalam istilah bahasa Inggris bermakna "the formation of a close relationship (as between a mother and child or between a person and an animal) especially through frequent or constant association" [Merriam Webster].
Kenapa bonding berbanding lurus dengan pola asuh orangtua?
Jawaban singkatnya, bonding merupakan hubungan emosional yang terbina dari kedekatan. Seringnya, bonding tersemat pada seorang ibu. Kedekatan anak dan ibu jauh lebih besar dibanding ayah dan anak.Â
Hal ini didasari oleh dua faktor. Pertama, ketika ibu sedang hamil kedekatan terbentuk secara naluriah melalui plasenta sebagai media transfer makanan ke janin. Kedua, saat melahirkan, seorang ibu menyusui anaknya yang menyebabkan sentuhan antar kulit dan kontak mata.
Nah, menariknya lagi, baik faktor kehamilan ataupun menyusui juga terkait langsung dengan perkembangan otak bayi. Secara tidak langsung, makakan yang dimakan ibu dan keadaan emosional ibu saat hamil dan menyusui menentukan kualitas kognitif anak.
Benarkah demikian?
Tentu saja benar! banyak studi yang telah menemukan korelasi antara kemampuan kognitif dan bonding. Kedekatan orangtua dan anak berdampak pada perkembangan otak.
Otak membentuk jaringan yang disebut synapses. Jaringan ini terbentuk karena dorongan dari luar, yaitu stimulasi. Kedekatan ayah dan ibu dengan anak memicu otak untuk menghasilkan koneksi sehat agar otak berkembang cepat.
Lantas, bagaimana kerterkaitan pola asuh orangtua dan anak?