Begitu banyak prestasi yang sudah ditorehnya semasa kuliah dan menjadi dosen muda. Bahkan, saat sedang menyelesaikan S3, ia pernah menuturkan jika sering membantu menganalisa data disertasi senior tanpa mengharap imbalan.
Tidak terhitung berapa orang yang telah ia bantu semasa kuliah. Kehadirannya selalu membawa manfaat bagi teman-teman dan orang banyak di sekitar tempatnya mewarisi ilmu.
Perkara umur adalah sebuah misteri ilahi. Tidak satupun memiliki pengetahuan tentang itu. Dalam Al-Quran Allah sudah menjelaskan secara gamblang hanya Allah yang mengetahuinya. Manusia hanya diberi sedikit ilmu, itupun sekedar pertanda ajal akan datang menjemput.
Berita kematian seseorang kadangkala meninggalkan duka mendalam. Apalagi kepergian orang-orang yang shalih dari muka bumi ini. Amalan terbaik semasa hidup menjadi gambaran akan akhir hayat seseorang.
Begitulah sosok seorang sahabat baik yang saya tuliskan ini. Banyak pelajaran yang dapat dipetik selepas ruh terpisah dari jasadnya.Â
Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku! [Al-Quran- Surat Fajr 27-30]
Semua kita akan menghadapi kematian. Pertanyaannya, bagaimanakah akhir hayat kita kelak?
Apakah kita kembali dengan jiwa yang tenang atau membawa dosa bergunung? sungguh akhir hayat seseorang menjadi gambaran bagaimana perjalanan ketika kembali kepada Allah.
Maka, sebaik-baik manusia adalah yang mempersiapkan kematiannya. Bagi seorang muslim, membiasakan hal-hal baik dalam hidup sangat dianjurkan. Akhir hayat seorang hamba dapat dilihat dari kebiasaan semasa hidup.