Setiap kali selesai lari, saya merasakan perbedaan besar pada nafsu makan. Saya cukup menghabiskan sepiring nasi dengan porsi sayur yang banyak. Sesudahnya saya tidak tertarik untuk makan apapun.Â
Seakan tubuh saya memiliki tempat penyimpanan makanan yang besar, sehingga tidak perlu makan berulang kali. Sebelum percobaan ini, saya sangat cepat terasa lapar dan tergerak mencari makanan beberapa kali dalam sehari.
Apakah rasa lapar berkurang karena tubuh dapat mengolah makanan lebih baik ?
Saya tidak tahu pasti jawabannya. Yang jelas, saya merasa jauh lebih sehat dan segar sepanjang hari. Rasa kantuk pun tidak pernah datang di siang hari. Malamnya saya bisa dengan mudah tertidur.
Pola makan saya selama 30 hari berubah total. Saya hanya tertarik makan buah lebih banyak dan tidak ingin minum selain air putih dan sesekali teh panas tanpa gula.Â
Sungguh! saya merasa lega melihat hasil yang menakjubkan ini.Â
Saya akan terus melanjutkan eksperimen ini sampai bulan ketiga (90 hari). Semoga saja saya akan tetap konsisten untuk menjaga makanan dan melanjutkan lari pagi dengan jarak yang lebih jauh.Â
Selama ini, saya hanya bisa membayangkan jarak 100 kilometer lebih. Ketika saya disiplin dan konsisten lari pagi, ternyata hasilnya melampaui perkiraan pikiran.Â
Ini juga pelajaran berharga yang saya dapat dari eksperimen selama 30 hari. Everything is possible ! Ya, semua itu mungkin terjadi jika kita benar-benar serius melakukannya.Â
Kadangkala, kita ragu dengan kemampuan diri sendiri dan merasa pesimis. Padahal kalau dicoba, kita bisa melampaui apa yang sebelumnya hanya sebuah mimpi belaka.Â
Saya sendiri bahkan pernah terjangkiti Hepatitis saat masa kuliah akibat sering begadang. Namun, tekad hidup sehat jauh lebih besar dari rasa takut yang mungkin ada di pikiran saya.Â