Tanggal 1 Agustus 2024, saya melakukan satu eksperimen. Percobaan ini tiada lain untuk melihat sejauh mana lari setiap pagi bermanfaat bagi tubuh. Untuk itu, saya memaksakan diri untuk semaksimal mungkin lari setiap pagi.
Dua hari yang lalu eksperimen ini selesai, 30 hari dengan jarak 150 kilometer. Saya juga melakukan satu eksperimen yang lain, yaitu berhenti minum kopi dan minuman berpemanis. Tantangan ini juga selesai dengan baik.
Lalu, apa yang saya dapat dari dua percobaan ini? let's get into it!
Sebagai gambaran pembanding saja. Saya biasa berlari minimal 5 kilometer sebanyak 2-3 kali perminggu. Total jarak yang biasanya saya capai adalah sekitar 60 kilometer/bulan.Â
Nah, setelah saya berhenti minum kopi dan stop gula, hasilnya diluar ekspektasi saya. Awalnya saya hanya ingin melihat stamina tubuh jika berlari setiap hari. Alhasil, saya malah keblablasan di angka 150 kilometer.Â
Dari total 31 hari di bulan Agustus, saya konsisten berlari 21 kali. Beberapa hari pernah berhenti sejenak karena aktivitas yang tidak bisa digeser. Tapi, saya cukup puas dengan hasil eksperimen ini.Â
Tubuh Lebih Kuat
Satu hal yang saya amati selama 30 hari adalah meningkatnya performa tubuh. Lari pagi sangat ampuh untuk ladang energi bagi tubuh. Rasa lelah tidak mudah datang walaupun sudah beraktivitas sepanjang hari.
Hal ini sama sekali sulit saya dapat tanpa rutin lari pagi. Kemungkinan besar karena aliran darah lancar jadinya oksigen dalam tubuh tersalurkan dengan baik.
Alasan lain juga bersebab makanan yang saya konsumsi. Selama 30 hari saya rutin makan buah, sayur, dan telur kampung setengah matang. Selain itu, saya rutin mengkonsumsi air kelapa muda.