Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gejolak Politik Barat di Balik Penunjukan Yahya Sinwar

8 Agustus 2024   12:17 Diperbarui: 8 Agustus 2024   12:17 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penunjukan Yahya Sinwar|  (File foto - Anadolu Agency) 

CNBC mengeluarkan berita berjudul " Hamas' new political leader Yahya Sinwar is seen as more extreme --- and less willing to compromise" [CNBC, 7/08/2024].

Barat tercengang dengan berita pengangkatan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas baru. Frasa 'more extreme' cukup beralasan digunakan sebagai sebuah headline berita media barat.

Yahya dipandang lebih berbahaya karena memiliki kepribadian pantang menyerah. Pernah dipenjara sejak 1989 di israel tidak menghentikan langkahnya sama sekali.

Bahkan, selama 22 dalam penjara Israel, Yahya mampu mempelajari bahasa Ibrani. Pada tahun 2011 berkat penukaran tahanan, Yahya mendapat kebebabasan menghirup udara luar. 1 tentara Israel ditukar dengan 1000 tahanan Palestina ketika itu.

CNBC mendeskripsikan bahwa Yahya tidak hanya mampu membaca, namun berbicara dan menulis dalam bahasa Ibrani. Selain itu, Yahya juga mampu membaca bahasa tubuh penjaga penjara. 

"Sinwar later said in interviews that he used his time in prison to learn to speak, read and write in Hebrew, and to understand the psychology and behavior of his Israeli captors. In 2015 he was designated a terrorist by the U.S. government, and in 2017 he was elected the leader of Hamas." [CNBC 7/08/2024]

Coba bayangkan orang seperti apa yang bisa menguasai salah satu bahasa tersulit dan secara psikologi mampu bertahan selama 22 tahun di penjara.

Makanya, penunjukan Yahya Sinwar sangat mengejutkan. Jika Almarhum Ismail Haniyeh lebih mudah diajak untuk berembuk, tidak dengan Yahya Sinwar.

Ia dianggap sebagai penguasa lapangan. Hidupnya dihabiskan dalam terowongan sebagaimana diungkapkan wartawan CNBC dalam sebuah kalimat berikut :

"A top target of Israel's military, Sinwar has survived assassination attempts over the years and is believed to have spent much of the current war hiding in Gaza's intricate network of tunnels"

Kata intricate memiliki makna sama seperti complex atau complicated. Ini bermakna bahwa yahya bukanlah orang sembarangan dan amat sangat diperhitungkan. 

Sekarang, mari perhatikan judul headline yang dikeluarkan berita sekelas CNN berikut ini :

Hamas names Oct. 7 architect Yahya Sinwar new political leader. What does it mean for ceasefire talks? 

Wow! tidak sembarang melekatkan kata architect  pada sosok pemimpin. Tidak sampai disitu, CNN juga menggambarkan Yahya sebagai sosok yang sulit diajak bernegoisasi. 

"Analysts say that while Sinwar's viewpoint has always been critically influential in the negotiations, his difficulty in communicating with the outside world means that the details of negotiating with mediators from Qatar and Egypt have fallen to other Hamas officials, led by Haniyeh until his assassination last week." [CNN, 7/08/2024]

Tentu saja gejolak politik akan semakin memanas kedepannya. Dengan kata lain, kemungkinan besar akan terjadi perang yang semakin besar karena buntunya negoisasi antar dua pihak. 

Amerika jelas tidak sedang merasa senang. Secara hitungan, mereka bakal kehilangan banyak uang karena penggunaan senjata semakin merogoh APBN.

Gejolak dalam negeri Amerika pun terus berputar. Banyak pihak yang sudah bersuara dari kalangan akademisi dan masyarakat sipil yang gerah dengan perilaku campur tangan pemerintah Amerika. 

Gejolak politik tidak mungkin dihindari, apalagi pemilihan presiden Amerika akan digelar beberapa bulan lagi. Kebijakan dalam negeri dan luar negeri menentukan kemana arah politik Amerika berikutnya.

Yahya Sinwar lahir di Khan Yunis 19 Oktober 1962. Ia adalah alumni jurusan bahasa Arab universitas Islam Gaza. [sumber:newarab.com, 7/08/2024]

Penunjukan Yahya memberi pesan pada Israel dan barat jika kekuatan Hamas tidak bisa dilemahkan sampai kapanpun dengan cara apapun. Bahkan, pesan tersembunyi boleh jadi bersiaplah untuk sesuatu yang tidak pernah dibayangkan.

Apapun itu, situasi politik barat sedang kacau.  Amerika menutup mata melihat pembunuhan yang dilakukan Israel pada penduduk Palestina. 30 ribu nyawa melayang, anak-anak dan perempuan mendominasi. 

Lucunya, Amerika masih menepuk bahu pemimpin Israel, seolah-olah menyemangati dan mendukung tindakan buruk tersebut. Sementara publik Amerika dibuat malu dengan perilaku tercela pemerintah mereka yang terang-terangan membantu pembunuhan masal. 

Lalu, apa fungsinya HAM yang mereka gaungkan selama ini, bukankah sama saja seperti menjilat muntah sendiri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun