Salak termasuk tanaman yang mudah tumbuh dimana saja. Dari biji buah salak hasil makan di rumah, saya mencoba menyemai. Batang salak yang sudah lumayan besar kemudian dipindah ke kebun.
Kini usia batang salak sudah masuk tahun kedua. Beberapa tumbuh subur dengan struktur tanah yang baik dan daunnya mulai menyebar. Menanam salak tidak terlalu ribet dan membutuhkan air dengan jumlah sedikit.
Jika menulusuri beberapa sumber, usia tiga tahun salah sudah produktif untuk berbuah. Namun, batang salak perlu dikawinkan dengan mengambil serbuk bunga jantan dan ditabur di bunga betina.Â
Proses perkawinan batang salak mungkin masih lama. Saya masih mempelajari tehnik perawatan agar batang tumbuh maksimal. Sejauh ini terlihat baik-baik saja, walaupun beberapa ada yang terganggu pertumbuhannya akibat cuaca yang sangat ekstrim.
Jika dibandingkan jenis pohon lainnya, salak termasuk jenis tanaman tahan banting. Menjaganya juga sederhana dengan menyiram sesekali. Adapun pemupukan bisa dilakuka berkala dengan kompos, pupuk alami dari kotoran hewan, dan beberapa jenis pupuk kimia.
Salak dapat tumbuh di permukaan rendah berkisar 400-700 meter. Â Iklim tropis membuat pohon salak tumbuh subur di Indonesia. Semoga saja pohon salak yang saya tanam di kebun bisa berbuah manis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI