Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Kunci Sukses Merubah Kebiasaan Buruk Anak

24 Juli 2024   11:33 Diperbarui: 24 Juli 2024   11:38 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
perilaku buruk pada anak|freepik.com

"Whatever we fix our attention upon, or whatever it is that we idealize, our sub-conscious mind endeavours to actualize and make real in our life"

Pernahkah anda melihat orang tua yang memarahi anak karena tingkah buruknya? lalu, sang anak malah merasa semakin jengkel dan terus melanjutkan perilaku buruknya. 

Lantas, kenapa perilaku buruk pada anak lebih sulit dirubah?

Dalam sebuah buku berjudul "WITHIN YOU IS THE POWER" karya Henry Thomas Hamblin, ada satu jawaban yang cukup beralasan. Ternyata, perilaku negatif berasal dari akumulasi kebiasaan buruk yang tersimpan rapi di pikiran bawah sadar seseorang.

Semua berawal dari pembiasaan orang tua dari dalam rumah dan pengaruh lingkungan tempat dimana anak tinggal. Informasi yang masuk ke otak anak bakal disimpan di otak bawah sadar. 

Terlebih apa yang mereka lihat dari apa yang dicontohkan kedua orang tua. 

Perilaku buruk anak diawali dari contoh buruk yang mereka lihat sehari-hari. Ketika mereka terfokus pada contoh buruk berulang kali, maka otak bagian sadar menyimpan informasi tersebut untuk kemudian dijadikan landasan pembenaran.

Ketika anak mulai berperilaku buruk, pada dasarnya mereka tidak sepenuhnya memahami konsekuensi dari perilaku tersebut. Database dari pikiran bawah sadar menjadi pemicu dari setiap tindakan mereka. 

Oleh karenanya, sangat masuk akal jika anak akan jengkel dan merasa marah saat diomeli tentang perilaku buruk mereka. Apalagi jika dilakukan didepan teman-temanya. 

""By fighting a habit we direct sub-conscious attention to it, and this is fatal. If, however, we turn our whole
attention to something entirely different and which is higher and better, all the powers of the sub-conscious are directed towards the production, in the life and body, of the new object of attention."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun