Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengajak Anak Belajar Mewarnai, Melatih Kreativitas dan Kecerdasan Emosional

18 Juli 2024   15:20 Diperbarui: 18 Juli 2024   15:24 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa bulan yang lalu saya mendaftarkan anak untuk belajar seni. Kegiatan menggambar dan mewarnai menjadi kesukaan anak. Jadilah sekolah seni yang ada di kota Banda Aceh menjadi pilihan utama.

Kebetulan sekolah seni ini disupervisi oleh orang Korea Selatan langsung. Jelas bukan kaleng-kaleng! serunya lagi, anak-anak dibimbing dengan pola eksplorasi minat gambar masing-masing. Setiap sesi anak belajar dengan tema berbeda dan gambar yang bervariasi.

Alat mengecat dan kebutuhan lainnya difasilitasi. Bagi saya, sedikit tidak ini sudah memangkas biaya untuk membeli perlengkapan asesoris seni. Saya menyadari jika seni itu memang mahal harganya. Jadi, sangat wajar jika sekolah seni mematok biaya tinggi saat pendaftaran. 

Seni dan Eksplorasi Bakat Menggambar

Suatu waktu, sekolah seni mengadakan seminar untuk orang tua. Untuk orang tua yang muridnya sedang aktif, GRATIS! Ah, tidak menunggu lama, saya mendaftarkan diri. 

Celakanya, di hari H hanya ada satu peserta pria, yaitu saya. Haha. Sudahlah, saya tidak mungkin melarikan diri dari dalam ruangan berukuran sedang kala itu.

Jadilah saya sebagai pendengar budiman. Pematerinya orang Korea dan dalam bahasa Korea. Untung ada penerjemah yang setia menerjemahkan isi materi dengan sabar dan istiqamah. 

Nah, saya begitu terkejut ketika mengetahui jika gambar anak, bagaimanapun bentuknya, memiliki makna mendalam. Bahkan, sebuah tarikan dan bulatan memberi satu tafsiran tentang diri anak. 

Melihat perbedaan gambar dari pilihan warna|dokumentasi pribadi
Melihat perbedaan gambar dari pilihan warna|dokumentasi pribadi

Sekilas itu mustahil dan tidak masuk akal. Namun, pemateri ini latar pendidikannya adalah ilmu kesenian asal universitas ternama di Korea Selatan. Tidak mungkin rasanya ia membual.

Dari pemaparan beliau, seni menggambar sangat penting bagi pertumbuhan otak anak. Ada korelasi antara psikologis anak dan ekspresi yang disampaikan anak melalui gambar. Termasuk pilihan warna yang dipilih anak. 

Pemateri ini pernah mengajarkan anak-anak berbakat yang diaggap 'bermasalah' di sekolah di Korea Selatan. Berkat pendekata yang ia lakukan pada anak, perilaku anak yang sebelumnya agresif menjadi lebih baik. 

Menurutnya, melalu kegiatan seni menggambar, mewarnai, atau melukis, karakater anak dapat diketahui dan sangat ampuh untuk terapi perubahan perilaku buruk anak.

Pernah suatu ketika pemateri mendapati seorang anak yang menggambar buah apel tapi warnanya hitam. Setelah bertanya lebih lanjut pada sang anak, ternyata permasalahan ada pada sang ibu. Ibu si anak ini memaksa anaknya makan apel padahal anaknya tidak menyukai apel. 

Jadilah sang anak memilih warna hitam untuk mengekspresikan kebenciannya pada apel. Hal seperti ini lumrah terjadi pada anak-anak di bawah dua tahun ketika kemampuan berbicaranya belum terbentuk. 

Anak-anak lebih mudah mengekspresikan emosi melalui gambar dan warna. Seringkali orang tua memarahi anak ketika mereka mencoret dinding rumah. Padahal, anak ingin mengungkapkan perasaan dengan media gambar.

Semakin bertambah umur seorang anak, maka pilihan gambar dan warna akan berubah menjadi lebih kompleks. Untuk itu, menurut pemateri orang tua jangan memaksakan pilihan cara menggambar atau menyalahkan anak saat warna yang dipilih anak salah.

Sikap seperti ini berakibat buruk bagi anak. Cara yang paling tepat adalah membiarkan anak memilih apa yang dia mau dan menggambar dengan caranya. Bahkan, jika sang anak berulang kali mengambil kertas untuk membetukkan gambar, orang tua sebaiknya tidak melarang.

Seni menggambar dan mewarnai memang unik. Ada nilai falsafah yang tidak mudah dipahami orang awam. Hanya mereka dengan jiwa seni yang mampu mengambil kesimpulan. 

Untuk melihat kreativitas anak, saya mencoba mendaftarkannya pada kegiatan mewarnai di sekolah seni berbeda. Di tempat ini, saya menyerap ilmu lebih mendalam tentang karya seni, khususnya mewarnai. 

Ada beberapa tahapan yang perlu diikuti anak untuk memahami tehnik mewarnai. Tahapan pertama adalah mengenal warna dasar dan pemilihan warna kontras. 

Berikutnya, anak akan belajar memadukan warna yang sama untuk menghasilkan gambar sebagai sebuah refleksi. Setelah menguasai tehnik ini, anak akan mulai belajar tehnik-tehnik lain yang lebih kompleks. 

Hasil mewarnai anak setelah mengikuti 8 sesi latihan| dokumentasi pribadi.
Hasil mewarnai anak setelah mengikuti 8 sesi latihan| dokumentasi pribadi.

Ternyata, mewarnai bukan semata-mata mencampuradukkan warna dalam satu wadah. Ada nilai seni, kreativitas, dan kemampuan menganalisa sebuah gambar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun