Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Harga Sayur Anjlok, Kemana Pemerintah?

15 Juli 2024   18:19 Diperbarui: 15 Juli 2024   18:39 1644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani sayur|freepik.com

Pemerintah boleh saja membeli dari petani, mengolahnya menjadi berbagai varian produk, lalu menjual kembali untuk dipasarkan di supermarket. Bukankah itu satu solusi yang cukup membantu petani bertahan di masa sulit?

Beberapa bulan yang lalu, nelayan di Aceh kewalahan dengan hasil tangkapan ikan yang banyak. Tempat penampungan ikan yang terbatas membuat harga jual anjlok dan ikan-ikan tersebut akhirnya ditimbun guna menghindari bau busuk. 

Nelayan berangkat dengan modal lumayan, tapi harus menelan pil pahit saat kembali ke darat dengan harga jual dibawah target. 

Jika saja ikan-ikan ini lebih cepat diolah menjadi produk dalam kemasan, harga jual jauh lebih tinggi tanpa harus menggigit jari lebih dulu.

Pemerintah punya andil besar dalam hal menentukan harga jual. Daftar harga ini menjadi patokan harga jual yang berlaku dan wajib diikuti. Walaupun hasil panen melimpah, pemerintah harus mau membeli dan mengolah untuk menjadikan produk bernilai jual tinggi. 

Kalau berharap dari pajak semata, untuk apa lahan subur Indonesia? bukankah hasil panen berlimpah menandakan potensi sumber pendapatan negara jika dikelola dengan baik. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun