Ada banyak alternatif lain untuk dicoba. Bagi yang ingin Keliling taman, cukup menyewa sepeda atau menaiki kereta api di sekeliling kolam. Tinggal bayar sesuai tarif yang tertulis. Harganya masih sangat terjangkau.
Taman rusa sangat cocok untuk keluarga. Anak-anak bisa bermain sambil belajar tentang alam, hewan, dan tanaman. Orang dewasa bisa sejenak bersantai menikmati alam dengan udara segar pegunungan.Â
Pengunjung bebas membawa makanan dan menempati pondok-pondok kecil yang sudah disediakan. Musim liburan sekolah masa dimana taman rusa disesaki anak-anak.
Rekreasi alam seperti ini memberi kesan tersendiri bagi anak-anak. Mereka belajar tentang ekosistem alam dan beberapa jenis binatang yang mungkin jarang dilihat atau bahkan mustahil dijumpai langsung.
Munurut saya pribadi, taman rekreasi setidaknya dibangun menyerupai habitat asli dari jenis binatang. Jelas ini membutuhkan kerjasama arsitek dan ahli tata ruang kota dengan desain ramah lingkungan.
Taman bermain anak perlu diperbanyak. Setiap kabupaten idealnya memiliki satu taman rekreasi ramah anak. Untuk itu, pemerintah daerah hendaknya berinisiatif untuk mengalokasikan anggaran secara terstruktur.Â
Pendapatan daerah dari biaya parkir atau pajak sangat mungkin dianggarkan untuk memperbanyak taman rekreasi dengan habitat alam serta pepohonan. Udara segar semakin mahal harganya sejak hilangnya pohon-pohon besar.Â
Kota-kota besar perlu berbenah. Jangan terlena dengan memperbanyak bangunan tinggi, namun miskin tempat rekreasi dengan ekosistem alami. Berpikir maju boleh asalkan tidak terus merusak alam dengan menebang pohon demi bangunan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H