Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Menghindari Ban Pecah di Jalan Tol, Apa yang Perlu Dilakukan?

1 Juli 2024   12:53 Diperbarui: 1 Juli 2024   21:54 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kecelakaan tol | Dok. Freepik

Minggu yang lalu sebuah kecelakaan berakhir tragis. Sebuah mobil yang sedang melaju di jalan tol Sibanceh tiba-tiba pecah ban. Seketika itu, mobil kehilangan kendali dan berputar ke arah kiri dengan cepat. 

Fatalnya lagi, ternyata ada mobil yang sedang berada di tepi kiri. Hantaman keras tidak bisa dihindari. Kecelakaan ini merenggut nyawa pengemudi yang berumur 62 tahun dan tiga korban berbeda. 

Maut memang tidak bisa dihindari, namun membangun kehati-hatian perlu diperhatikan sebelum berkendara. Mengendarai mobil di jalan biasa dan tol jelas berbeda dari sudut pandang kecepatan.

Umumnya, pengendara mobil akan melaju dengan kecepatan tinggi di tol karena lalu lintas sepi. Hal ini secara tidak langsung meningkatkan kemungkinan kecelakaan yang tidak terduga.

Ada tiga penyebab kecelakaan di jalan tol, (1). tertidur sejenak (microsleep), (2). berhenti mendadak, (3). pecah ban. Ketiga hal ini sebenarnya bisa dihindari jika pengemudi ingin membangun kesadaran berkendaraan dengan mengedepankan kewaspadaan.

Hindari Microsleep 

Microsleep terjadi begitu cepat dan tidak bisa dipredikdi. Pengemudi mobil yang begitu lelah dan kurang cukup istirahat dapat memicu munculnya microsleep. 

Untuk itu, sebelum memutuskan berpergian jauh, pastikan jatah tidur tercukupi. Khususnya bagi pengemudi, kondisi badan yang fit karena waktu tidur yang cukup memberi tingkat fokus yang baik saat mengemudi mobil.

Sebaliknya, jika jatah tidur diabaikan, maka konsekuensinya sangat besar. Mengabaikan kebutuhan tidur sama halnya meningkatkan kemungkinan terjadinya microsleep dalam perjalanan. Walau hanya sper sekian detik, pengemudi boleh jadi kehilangan kendali dan menabrak mobil lain atau pembatas tol.

Tubuh manusia membutuhkan waktu istirahat maksimal untuk menjaga fokus. Jadi, sebisa mungkin berikan jatah istirahat pada tubuh sebelum mengemudi. Jika merasa lelah, carilah pengemudi lain yang kondisi tubuhnya lebih fit.

Jangan memaksakan diri mengemudi dengan mengabaikan keselamatan lain. Lebih baik jujur saat tubuh sedang tidak fit, ketimbang kehilangan kendali saat mengemudi. 

Cek Kondisi Mobil 

Banyak kecelakaan terjadi karena kondisi mobil yang tidak layak. Nah, cek keadaan fisik ban sebelum berpergian jauh. Jangan pernah menganggap spele hal ini. 

Tekanan ban perlu dicek sebelum memulai perjalanan. Pastikan keempat ban mendapatkan tekanan yang sesuai. Jika kurang, maka tambahkan sesuai dengan anjuran pabrik. (bisa dilihat pada sisi pintu mobil kemudi kanan).

Setiap tipe mobil memiliki tekanan tersendiri, baiknya ikuti informasi yang sudah tertulis sesuai desain pabrikan mobil. Selanjutnya, pastikan penumpang tidak melebihi daya angkut mobil. 

Kesimbangan mobil di jalan tol ketika dipacu dalam kecepatan tinggi akan terganggu jika muatan mobil melebihi. Kita sering melihat penumpang yang tidak terlalu memperhatikan ini. Akibatnya, saat mobil kehilangan kendali, korban jiwa bisa bertambah dalam waktu singkat. 

Bukan hanya itu, beban yang melebihi muatan juga menambah kerja rem secara seketika. Bawalah mobil ke bengkel terpercaya untuk mengecek kondisi rem, apakah masih berfungsi dengan baik atau perlu diperbaiki. 

Di banyak kasus, kecelakaan fatal juga dipicu oleh rem blong. Mobil pengangkut dengan muatan besar seharusnya tidak melakukan perjalanan sampai kondisi rem dipastikan berfungsi sangat baik. 

Walaupun harus mengeluarkan uang ratusan ribu untuk memperbaiki sistem pengereman, keselamatan pengemudi dan penumpang jauh lebih mahal harganya. 

Permukaan jalan tol dengan tekstur semen yang dicor memberi efek berbeda pada ban mobil dan fleksibilitas rem. Beberapa orang berpedapat jika jalan beraspal lebih aman untuk menghindari pecah ban. Saya tidak mengetahui secara pasti apakah ini fakta atau hanya opini semata.

Dari kejadian beberapa hari yang lalu, saya setidaknya mendapatkan pelajaran berharga. Menjaga kondisi fisik badan dengan menjaga waktu istirahat mutlak dipenuhi agar fokus mengemudi tetap terpantau. 

Dan yang paling penting adalah mengecek kondisi mobil secara keseluruhan. 

-Cek kondisi oli mobil baik oli mesin atau oli transisi untuk mobil manual atau oli transmisi untuk mobil matik

-Cek kondisi kampas rem. Jika sudah menipis, segera ganti yang baru. 

-Cek kodisi permukaan karet mobil. Kalau sudah layak ganti, maka jangan menunda apalagi memaksa masuk tol.

-Cek kelengkapan emergensi mobil. Benar-benar pastikan kunci pembuka ban tersedia dan segitiga pengaman tersedia di dalam mobil.

Dari kesemua saran di atas, berusahalah untuk mengemudi secara hati-hati. Tidak memacu mobil terlalu cepat dan menggunakan HP saat sedang mengemudi. 

Kehati-hatian dan kesadaran akan keselamatan orang lain menjadi indikator penting keselamatan dalam perjalanan. Maut tidak dapat dihindari, tapi kesadaraan berkendaraan wajib dipelihara.

Setidaknya, patuhi rambu-rambu lalu lintas. Jangan memotong kendaraan lain dari arah berlawanan karena berbahaya bagi kendaraan yang lain. 

Prioritaskan keselamatan daripada kecepatan. Kalau tidak mau bersabar untuk beberapa menit saja di jalanan, kemungkinan besar kita tidak sanggup bersabar di ruang operasi.

Umur tidak ada yang mampu memprediksi. Itu benar! 

Sengaja mengemudi dengan mengabaikan keselamatan orang lain adalah sebuah kesalahan fatal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun