Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Efek Olahraga Rutin pada Kualitas Organ Tubuh

28 Juni 2024   11:20 Diperbarui: 28 Juni 2024   12:29 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah rutin melakukan olahraga lari selama satu tahun, saya mulai merasakan efek pada tubuh. Diantaranya, kualitas tidur lebih baik, fokus meningkat, dan tidak cepat lelah.

Pilihan saya jatuh pada olahraga lari. Alasannya simpel, murah dan mudah. Lari memicu kerja jantung dan membuat aliran darah lebih lancar ke seluruh tubuh. 

Sebagaimana kita ketahui, jantung adalah organ tubuh krusial yang perlu dijaga. Musuh utama jantung adalah malas bergerak. Ya, untuk mendapatkan aliran darah lancar, seseorang perlu aktif bergerak. 

Sedentary lifestyle menjadikan banyak orang duduk berjam-jam. Ditambah dengan makanan fast food atau junk food yang tidak sehat, kerja jantung bertambah. 

Puluhan tahun yang lalu orang-orang aktif bergerak. Mereka berjalan setiap hari dan melakukan pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik. Makanan tempo dulu juga dominan masih alami, bersumber langsung dari alam. 

Jangan dibandingkan dengan kondisi saat ini. Makanan pabrikan (processed food) ada dimana-mana. Mulai dari makanan ringan sampai berat sudah diproses oleh mesin.

Zat pewarna dan perubah rasa buatan menghiasi ragam makanan. Orang tidak lagi tertarik untuk mengolah makanan dari alam. Yang penting cepat dan lezat. Pola hidup serba instan secara otomatis merubah pola pikir sehat.

Dengan begitu banyak zat kimia yang masuk ke tubuh, organ ginjal, jantung, pankreas kehilangan waktu istirahat. Belum lagi gaya hidup minim gerak yang menambah beban kerja ketiga organ dalam ini.

Manusia diciptakan oleh Allah dengan organ-organ penting yang bekerja otomatis. Cara kerja organ ini sungguh luar biasa. Bahkan, ilmuan sekalipun belum sepenuhnya mampu memahami kinerja organ dalam tubuh.

Jantung yang memompa darah ke seluruh tubuh ternyata bekerja optimal saat seseorang aktif bergerak. Begitupula dengan ginjal yang selalu aktif membersihkan darah dari senyawa beracun. Baru kemudian residu yang disaring dibuang melalui air seni. 

Belum lagi fungsi organ pankreas untuk menghasilkan enzim pencernaan yang kemudian dibawa ke usus halus untuk membantu mengolah makanan yang masuk ke lambung. 

Membiarkan tubuh terdiam lama sama halnya dengan merusak kinerja organ tubuh. Bayangkan sebuah mobil yang sengaja dibiarkan dalam garasi dalam keadaan mati dan satunya lagi rutin dipakai dan diservis, mana yang lebih baik kualitasnya?

Olahraga sangat penting untuk optimalisasi fungsi organ tubuh. Apalagi kualitas hidup dewasa ini semakin menurun disebabkan level hormon stres meningkat.

Stres dalam waktu lama memberi dampak buruk bagi tubuh. Ada banyak penyakit internal dipicu oleh stres. Bahkan, ketika stres meningkat, tubuh kehilangan kemampuan untuk menetralisir racun.

Olahraga rutin dapat menurunkan kadar stres seseorang. Ini terjadi karena produksi hormon endorfin secara alami. Endorfin adalah senyawa kimia yag diproduksi di otak.

Sebaliknya, dalam kondisi stres, hormon kortisol diproduksi oleh otak. Akibatnya, tekanan darah meningkat dan rasa cemas muncul. Organ pencernaan terganggu jika hormon kortisol meningkat.

Makanya, orang dengan gangguan lambung seringkali berawal dari rasa cemas berlebihan akibat hormon kortisol. Jadi, gangguan organ dalam tubuh erat kaitannya dengan kecemasan dan stres berlebih. 

Untuk itu, sangat dianjurkan membiasakan olahraga rutin setiap hari. Mulai dengan yang paling sederhana, yaitu berjalan di awal pagi. Efek dari banyak bergerak dapat menghindari seseorang dari hormon kortisol dan otak lebih dominan memproduksi hormon endorfin (hormon bahagia).

Ibarat air dalam kolam yang tidak mengalir. Mudah sekali memicu munculnya parasit dan berbagai penyakit. Berbeda dengan air yang selalu mengalir, kualitasnya terjaga.

Tubuh manusia diciptakan untuk aktif bergerak. Membiarkan tubuh terdiam lama sama seperti membuka gerbang datangnya penyakit. Diperparah dengan asupan makanan dengan kadar gizi rendah. 

Perubahan kecil yang kita lakukan dengan memperbaiki pola hidup dapat merubah siklus metabolisme tubuh. Sesederhana berjalan kaki 3-5 kilometer setiap hari berdampak pada perbaikan kinerja organ tubuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun