Saya rasa, Tupperware pasti lebih diidamkan. Selain bermanfaat untuk menyimpan makanan, daya tahannya terbukti walaupun mahal. Bagaimana dengan Tapera? ini sulit dibuktikan.
Potongan sekian persen dari gaji bagi mayoritas PNS atau pekerja swasta sangat memberatkan. Bukan karena mereka tidak mau, namun ada skala prioritas yang lebih dikedepankan.
Sama halnya ketika para menteri di pemerintahan diberi pilihan, antara diberi gaji bersih tanpa tunjangan atau diberi rumah dinas dengan gaji kecil. Mana yang idealnya dipilih?
Pastinya mereka akan demo dan menginginkan rumah dinas dan gaji beserta tunjangan. Enaknya para menteri, mereka tidak perlu demo, sedangkan kebijakan yang dihasilkan oleh mereka seringnya tidak berkualitas.Â
Makanya, belajarlah dari kesuksesan Tupperware mengambil hati emak-emak di seluruh Indonesia. Bahkan, jika seorang suami tidak sengaja menghilangkan Tupperware, itu bisa menjadi musibah terbesar dalam hidup. Begitulah logikanya.
Sebelum program Tapera dijalankan, sebaiknya naikkan dulu gaji dan kesejahteraan pekerja di Indonesia di angka yang realistis dan idealis. Selanjutnya, semua akan berjalan dengan damai.Â
Bagaimana dengan yang punya rumah?
Kalau Tapera memang diwajibkan, berikan konsep perumahan yang ramah lingkungan. Lalu, arahkan semua PNS dan pegawai swasta untuk memiliki rumah ideal sesuai peraturan.
Nah, jangan memaksakan sesuatu selagi perut kosong. Isilah dulu makanan ke dalam Tupperware untuk dinikmati bersama-sama, baru bahas tentang konsep Tapera yang futuristis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H