Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Memberi Makan Gratis atau Menggratiskan Pendidikan, Mana yang Lebih Bijak?

4 Juni 2024   11:38 Diperbarui: 4 Juni 2024   11:45 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
makan bergizi atau pendidikan gratis|freepik.com

Program makan bergizi gratis mulai digaungkan pemerintah. Benarkan siswa di Indonesia membutuhkan makan bergizi ?

Jika ada dua pilihan antara makan bergizi gratis atau pendidikan gratis, manakah yang lebih dibutuhkan rakyat Indonesia saat ini? saya rasa, masyarakat lebih mengharapkan akses pendidikan gratis daripada makan bergizi gratis.

Akses pada pendidikan gratis menciptakan ruang transfer ilmu secara merata. Manakala sebagian besar masyarakat memiliki ilmu pengetahuan yang cukup, makan bergizi sangat mudah diakses.

Makan bergizi terlihat meyakinkan, namun efeknya tidak bertahan lama. Pendidikan gratis adalah investasi jangka panjang yang berdampak lebih besar kedepannya.

Pada saat pemerintah mengratiskan pendidikan sampai jenjang strata satu (S1), maka tingkat literasi meningkat secara bertahap. Dengan sendirinya, kualitas sumber daya manusia juga semakin membaik.

Merubah Skema Pendanaan

Sejujurnya, saya lebih setuju jika skema pendanaan dirubah total. Misalnya pola pendanaan didesain dengan skema jemput bola. Sekolah berhak meminta dana sesuai kebutuhan, tapi harus mampu memakai dana dengan daya serap 90%.

Kenapa ini penting?

Kita sudah melihat jika pola dana BOS untuk sekolah sangat rawan disalahgunakan. Pun demikian, alur dana BOS juga tidak memberi akses terciptanya inovasi di sekolah dalam hal pembelajaran atau peningkatan kualitas pendidikan.

Bagaimana jika dana BOS dihilangkan dan digantikan dengan skema pendanaan berbeda? 

Pemerintah menyediakan sejumlah dana yang bisa diakses dengan rincian penggunaan. Lalu, sekolah dimanapun berhak meminta dana dengan mengajukan proposal.

Akan tetapi, sekolah dituntut untuk kreatif dalam mendesain proposal yang didalamnya dititikberatkan pada program peningkatan mutu pembelajaran dan kualitas materi pembelajaran.

Skema pendanaan yang berbentuk satu arah condong mematikan kreatifitas. Dalam hal ini, pemerintah menyerahkan dana sesuai jumlah siswa di sekolah, sementara penggunaan dana tersebut jarang menyentuh pada kualitas pengajaran berkepanjangan.

Idealnya, semakin besar dana yang dialokasikan berbanding lurus dengan kualitas output siswa setiap tahunnya. Sayangnya, sistem pendanaan yang menoton hanya menyentuh kuantitas.

Sekolah yang bisa menerima siswa lebih banyak akan mendapat dana lebih besar. Jika demikian, visi sekolah hanya berkutat pada kuantitas semata.

Skema pendanaan sepatutnya didesain dengan visi jangka panjang. Diantaranya, menfokuskan pada kualitas pembelajaran, penelitian kelas, dan desain materi yang jauh lebih memudahkan. 

Materi pembelajaran di sekolah seringkali terbatas, sehingga kualitas pembelajaran sulit ditingkatkan. Sejatinya, harus ada alternatif kurikulum selain dari pemerintah yang bisa diakses. 

Makanya, skema pendanaan perlu memikirkan bagaimana caranya memancing guru untuk lebih kreatif. Maknanya, guru-guru berkualitas harus didorong untuk menulis dan menelurkan karya setiap tahun.

Kurikulum yang baik datang dari konteks ruang kelas. Guru lebih memahami apa yang terjadi dalam kelas dan apa yang sebaiknya dirubah. Untuk itu, kualitas materi pembelajaran semestinya datang dari kebutuhan dalam kelas oleh guru-guru.

Jadi, pendidikan gratis bukan sekedar memberi ruang untuk siswa datang ke sekolah menyerap ilmu, lebih dari itu guru mesti mendapat beasiswa untuk mengembangkan ilmu untuk meningkatkan kualitas transfer ilmu dalam kelas. 

Makan bergizi bisa diusahakan ketika akses pada pendidikan terbuka lebar. Mengajarkan seseorang cara memancing jauh lebih bermanfaat daripada memberinya ikan setiap hari.

Teach a man how to fish, he will feed the whole family. 

***

[Masykur]

Selasa, 4 Juni, 2024


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun