Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rafah, Sebuah Kisah Pilu

30 Mei 2024   17:58 Diperbarui: 30 Mei 2024   18:11 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejahatan perang terlihat jelas, ribuan nyawa melayang. Bayi-bayi terkena rudal yang datang siang dan malam di tanah Palestina. Kini mereka masuk ke Rafah, menyerang membabi buta ke arah tenda-tenda.

Anak-anak tidak bersalah harus kehilangan nyawa. Ibu-ibu ketakutan, kelaparan dimana-mana. Tidak ada tempat yang aman, tenda pengungsi pun diserang.

Kejatahan perang terburuk dalam sejarah. Kisah mengerikan setiap detik tertuang dalam teriakan. Bayi yang dibunuh, ayah yang diculik, ibu yang ditembak. Semua tangisan pilu itu terjadi setiap saat.

Tubuh-tubuh kaku terbaring di bawah reruntuhan. kepala terputus, kaki terlepas, organ diambil dan sengaja dihilangkan jejak. 

Kejahatan perang terburuk sepanjang masa. Dipertontonkan kepada dunia dengan keangkuhan yang begitu merongrong.

Kapankah hati ini terbuka untuk membantu? mengirim doa terbaik setiap saat kepada mereka, rakyat palestina yang terus dijajah di tanah mereka sendiri.

#alleyesonrafah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun