Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Peran Orangtua untuk Mewarisi Nilai Kesehatan bagi Anak

26 April 2024   18:52 Diperbarui: 26 April 2024   18:54 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Orang tua dan makanan sehat|freepk.com

Tubuh manusia tidak didesain untuk diam. Aktif bergerak menjadi kunci memelihara kesehatan dalam jangka waktu panjang. Jangankan manusia, mobil yang hanya diam di garasi akan bermasalah.

Kenapa sedikit orang yang mau berusaha untuk aktif bergerak?

Pola hidup manusia ditentukan oleh lingkungan sekitar. Kebiasaan dalam keluarga juga menjadi faktor penentu kesehatan di masa depan. Ya, termasuk di dalamnya menu sehari-hari dan pola makan.

Mungkin kita pernah bertanya kenapa orang-orang yang hidup 20 tahun yang lalu jarang sakit? orang tua kita, kakek dan nenek, bahkan tidak mengenal obesitas, diabetes, apalagi kanker. 

Dari mana asal usul semua penyakit tersebut?

Makanan Kemasan

Jaman sekarang semua serba instan. Makanan kemasan menjadi pilihan utama. Coba perhatikan menu sarapan sekarang dan 10 tahun yang lalu. 

Rata-rata keluarga sudah tidak punya waktu lagi untuk menyiapkan sarapan bergizi. Alternatifnya pilih yang instan, yakni serba kemasan. Baik itu nugget atau apapun yang bisa diproses cepat dari dalam kemasan.

Makanan kemasan sejatinya tidak baik bagi tubuh. Terlebih jika digunakan pada waktu pagi sebagai menu sarapan. Banyak studi tentang makanan kemasan yang dikenal dengan sebutan ultra-processed food. 

Makanan serba instan dalam kemasan tidak memenuhi standar gizi yang dibutuhkan tubuh. Jangan tertipu dengan tulisan di belakang kemasan. Itu kan bahasa iklan untuk memikat pembeli. 

Belum lagi minuman kemasan bersoda, bergula tinggi, dan mengandung pewarna. Lengkap sudah penderitaan usus, ginjal, dan liver. 

Ibu-ibu masa kini sudah tidak mau repot lagi. Hanya beberapa yang ikhlas memasak untuk keluarga demi menjaga kesehatan. Sisanya berdalih sibuk karena harus pergi lebih awal untuk bekerja. 

Alhasil, anak-anak condong tidak mengerti tentang perihal makanan sehat dan efeknya bagi tubuh. Wajar ini terjadi karena orang tua tidak memahami nilai kesehatan dan mewarisi pola makan yang buruk bagi anak.

Ketika anak berada di sekolah, mereka terbiasa membeli makanan kemasan. Asal perut kenyang dianggap sudah cukup. Perlahan, racun-racun halus menumpuk di tubuh. Kerja ginjal semakin berat, usus sulit menyaring nutrisi, pangkreas kewalahan memproduksi insulin.

Minuman bergula tinggi, makanan manis, ditambah pewarna mengundang ragam penyakit di tubuh anak. Itu semua mayoritas berasal dari makanan dan minuman kemasan yang dikonsumsi harian.

Kasus obesitas pada anak bukan lagi hal baru. 10 tahun yang lalu mungkin mustahil terjadi. Buruknya lagi, remaja belasan tahun sudah terjangkiti diabetes tanpa mereka sadari. Silent killer!

Orang dewasa pun terlihat enteng-enteng saja. Masuk ke swalayan dan mengisi keranjang belanjaan penuh dengan makanan dan minuman kemasan. anak-anak dibiarkan bebas memilih tanpa diberitahu efek bagi kesehatan mereka di kemudian hari.

Orang tua gagal mendidik anak tentang kesehatan. Puncak dari semua ini adalah pengetahuan tentang metabolisme tubuh yang masih sangat kurang dikuasai. 

Gaya hidup instan mendorong orang tua untuk membesarkan anak dengan pola asuh abai akan kesehatan. Kalau dulu masih relatif wajar karena makanan dan minuman kemasan masih sangat terbatas. 

Silahkan lihat betapa iklan makanan dan minuman begitu gencar dewasa ini. Anak-anak mudah terpancing dengan iklan yang mereka lihat, di papan reklame, smartphone, dan jalan-jalan.

Apakah orang tua abai dengan kesehatan anak, sehingga bebas membiarkan anak makan dan minum dari produk kemasan?

Malas Bergerak

Mau diakui atau tidak, anak-anak sekarang ini malas bergerak. Sekolah diantar, makanan disiapin, kebiasaan rebahan. Mayoritas seperti itu. 

Lagi-lagi, orang tua punya andil terhadap kebiasaan dan pola hidup anak. Kalau orang tua terbiasan makan dan minuman makanan instan, ya tentu saja anak ikut-ikutan. 

Ibu punya kendali untuk membentuk gaya hidup sehat bagi keluarga. Tidak perlu mahal, karena bahan baku makanan sehat itu berlimpah. 

Tinggal pelajari mana makanan yang bergizi untuk tubuh, terutama menu sarapan di pagi hari.  Mulailah dengan menghindari asupan gula atau apapun yang manis di pagi hari.

Bukan hanya tidak baik bagi tubuh. Asupan gula di pagi hari membuat orang malas. Bagaimana anak bisa fokus belajar jika sarapan dengan donat dan teh manis. 

Pola makan  sehat itu penting sekali untuk diterapkan dalam keluarga. Dengan memasak, seorang ibu bisa mengajarkan anak banyak hal. Nilai kesehatan, kebersamaan, dan disiplin diri. 

Nah, ayah juga punya peran untuk membangun kebiasaan bergerak dalam keluarga. Ajak istri dan anak untuk sering berjalan, minimal tiga kali seminggu. 

Jangan membiarkan anak hidup dengan rebahan. Ajari anak alasan kenapa mereka harus aktif bergerak. Tentu saja seorang ayah harus belajar terlebih dahulu manfaat bergerak bagi kesehatan.

Jangan lupa berikan contoh terbaik bagi anak. Misalnya, sesekali antar anak ke sekolah dengan berjalan kaki. Khusus bagi yang sekolahnya hanya 1-2 kilometer. 

Atau seminggu sekali ajak anak belanja dengan berjalan kaki melewati rumah warga sambil menikmati suasana lingkungan setempat. Kalau anak sudah remaja, ajak mereka berolah raga rutin dan tanamkan disiplin diri untuk aktif bergerak.

Hidup disiplin perlu dibentuk dengan kebiasaan yang diwarisi. Kalau seorang ayah kerjanya rebahan, ya anak-anak akan meniru dan ikut-ikutan.

Seorang ibu yang kerjanya makan mie instan, tentu mengajarkan kebiasakan makan tidak baik. Bukan berarti mie instan tidak baik, tapi kebiasaan membentuk kepribadian dan berefek pada kesehatan jangka panjang. 

Untuk itu, bijaklah menjadi ibu dan tegaslah menjadi ayah. Ajarkan anak makna makanan sehat dan kebiasaan baik bagi tubuh. Kesehatan tidak bisa dibeli dengan uang, tapi bisa diusahakan dengan menghindari makanan dan minuman kemasan.

Perbanyak bergerak dan berikan pemahanan gizi terbaik bagi keluarga dengan rutin makan di rumah. 

***

By: Masykur

[26 April, 2024]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun