Perjalanan jauh saat mudik harus dibarengi dengan performa kendaraan yang baik. Untuk itu, mengecek kondisi kendaraan sebelum mudik menjadi sebuah kewajiban pengendara.
Setidaknya ada 3 hal penting yang harus dipastikan pada kendaraan agar perjalanan lancar dan mulus sampai tujuan. Apa saja itu, let's check it out!
1. Kondisi Radiator
Nah, jika ingin berpergian jauh alias mudik, pastikan dulu kondisi radiator dalam keadaan OK. Kenapa? karena fungsi radiator ini sangat urgen untuk menjaga kondisi panas mobil tetap stabil dan tidak berlebihan.
Kerusakan pada radiator bisa disebabkan karena rembesan air coolant radiator yang terjadi pada water outlet radiator itu sendiri. Sebagai contoh, ketika saya mengganti oli transmisi seketika itu saya melihat ada rembesan coolant yang terlihat.
Ketika dipastikan sumber rembesan, ternyata terjadi retakan pada water outlet radiator yang masa pemakaiaannya sudah lama. Jadi, ya wajar saja harus diganti baru.
Lalu, saya membeli yang baru walaupun bukan kualitas asli seharga 140 ribu dan langsung membawa ke bengkel untuk digantikan. Alhamdulillah, rembesan tidak lagi terlihat.Â
Ciri-ciri radiator bermasalah bisa dideteksi dengan melihat langsung apakah ada terjadi kebocoran pada radiator dengan membuka kap depan mesin mobil. Adapun kebocoran sangat mungkin terjadi di beberapa tempat, semisal water outlet atau pada radiator langsung.
Kalau kondisi masih belum parah, mobil masih bisa berjalan namun cepat panas. Tapi, saat kondisi radiator sudah tidak bekerja maksimal, pada dashboard akan terdeteksi lampu seperti di bawah ini:
Ada baiknya untuk tidak menunggu lampu indikator hidup. Rutinlah mengecek coolant radiator cukup pada batas full. Jika kurang segera tambahkan agar radiator bekerja dengan baik.
Sebelum mudik, pastikan dulu coolant cukup dan untuk berjaga-jaga sediakan coolant cadangan dalam mobil jika terjadi sesuatu seperti berkurangnya cairan coolant atau kemungkinan rembesan coolant pada radiator.Â
Apabila perjalanan di atas 300 km tanpa henti, cobalah mengecek kembali kondisi cairan coolant dan tambahkan jika sudsh berkurang. Biasanya, jika perjalanan sering berhenti coolant tetap stabil atau tidak berkurang drastis.Â
2. Spooring dan balancing
Kedua istilah ini merujuk pada kondisi kemudi. Artinya, mobil yang aman kemudinya tetap stabil jika berjalan lurus. Apabila mobil sesekali mengarah ke kanan atau ke kiri, maka ada masalah yang harus dicek pada kondisi ban mobil.
Spooring dilakukan untuk meluruskan ban mobil. Ketika sudah melakukan perjalanan jauh, bukan tidak mustahil kondisi ban sudha bergeser sehingga laju mobil akan berubah ke sisi kiri atau kanan.
Intinya, jangan menyepelekan kondisi ban mobil ketika hendak mudik. Lebih baik mengecek apakah kondisi keempat ban mobil lurus atau terjadi pergeseran. Jika iya, lakukan spooring secepatnya untuk menghindari kecelakaan.
Apalagi jika mobil sering melintasi jalanan rusak atau berlubang. Pastinya ban mobil tidak lagi akurat secara performa. Untuk itu, presisi ban mobil bisa diukur dengan cara menspooring di bengkel yang sudah tersedia jasa spooring and balancing.Â
Ingat ya, spooring itu gunanya untuk mengembalikan fungsi ban mobil sesuai ukuran standar bawaan mobil. Dengan melakukan spooring secara berkala, pengendara tidak perlu khawatir jika mobil oleng tiba-tiba.Â
Lantas, apa itu balancing?
Balancing berfungsi untuk melakukan penyeimbangan kondisi setiap ban pada posisi bawah, atas, kiri dan kanan. Biasanya, balancing dilakukan ketika terjadi pergantian ban lama ke ban baru.
Namun, ketika hendak melakukan perjalanan jauh seperti mudik, ada baiknya mengecek kondisi ban normal semua agar mobil berjalan dengan seimbang.Â
Disarankan untuk melakukan spooring and balancing setiap mencapai 15 ribu kilometer. Walaupun demikian, jika sudah mendetekasi kelainan pada setir kemudi, lebih baik langsung dibawa ke bengkel untuk dicek.
Tanda-tandanya seperti kemudi terasa berat, mobil berbelok ke kanan atau ke kiri pada kondisi kemudi lurus. Adanya goncangan saat membelokkan mobil atau hilang keseimbangan, khususnya saat mobil dalam kecepatan tinggi.Â
3. Rem
Khusus untuk yang satu ini, jangan pernah diabaikan. Rem mobil ibarat pelampung saat berenang. Kondisi rem yang ideal membuat perjalanan aman tanpa hambatan.Â
Jadi, segera cek keadaan rem mobil di bengkel terdekat. Cek apakah rem masih berfungsi dengan normal atau kampas rem sudah menipis dan harus diganti.Â
Pada mobil dengan piringan cakram, pastikan cakram rem masih berfungsi dengan normal. Seringkali, rem cakram mengalami kemacetan karena faktor per baut yang macet dan membuat rem tidak maksimal.Â
Untuk rem jenis tromol bagian belakang, Â ada baiknya dilakukan pembersihan secara berkala. Biasanya, rem jenis tromol rawan kotor dan harus dibersihkan agar bekerja maksimal.Â
Pengecekan tromol dilakukan dengan membuka dan melihat kondisi kampas rem serta membersihkan dalaman dari debu. Jika sudah dilakukan pembersihan, maka pengereman akan lancar dan pakem.Â
Sekian tiga tips pengecekan mobil sebelum mudik lebaran.
Semoga bermanfaat!
[Masykur}
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H