Selama Maret 2024, saya mencoba untuk untuk aktif berolahraga. Saya memilih olahraga paling murah, yakni lari pagi. Terhitung dari tanggal 1 Maret, saya sudah menempuh jarak 33.5 kilometer.Â
Saya memaksakan diri untuk setidaknya konsisten lari pagi 3-4 kali/minggu. Bangun di awal pagi dan kemudian mulai berlari melewati perumahan warga, sungai, dan persawahan. Cukup 30-35 menit saja, keringat bercucuran dari kepala sampai ke badan.Â
Olahraga di waktu pagi memang memberikan satu keistimewaan, yaitu kebebasan untuk menghirup udara segar sepuasnya. Berbeda jika berolahraga di waktu sore hari, udara tidak sesegar pagi dan efek pada tubuh juga tidak sama.Â
Apakah konsisten berolahraga itu sulit?
Tanpa visi yang jelas, saya rasa sulit untuk konsisten berolahraga. Apalagi dengan gaya hidup sekarang yang serba instan, dorongan untuk berolahraga tidak segampang saat smartphone belum merajalela seperti saat ini.Â
Jika dulu orang terbiasa dengan bergerak dan aktif berjalan. Kondisi saat ini jauh berbeda! Rata-rata orang dewasa tidak lagi aktif berjalan dan terbiasa duduk berjam-jam.Â
Mungkin kita pernah mendengar sedentary lifestyle, dimana kebanyakan orang saat ini terbiasa duduk atau berbaring lebih dari enam jam per hari. Kondisi ini membuat sistem metabolisme tubuh terganggu dalam jangka panjang.
Tanpa aktif bergerak, tubuh manusia rentan mengalami masalah. Darah mengalir tidak lancar dan yang terburuk adalah penurunan dalam hal kemampuan kognitif.Â
Sama halnya seperti sebuah mobil yang baru dibawa pulang dari showroom. Manakala mobil tersebut hanya diparkir dalam garasi, kemungkinan rusak jauh lebih cepat dibanding mobil yang aktif dibawa dan dirawat berkala.
Aktif Bergerak
Sedikit dari kita menyadari bahwa tubuh dapat bekerja dengan normal saat kita aktif bergerak. Maknanya, semua sistem organ dalam tubuh manusia terkait satu sama lain untuk mampung bekerja optimal.Â
Contoh kecil seperti jantung yang bekerja untuk memompa darah. Jika seseorang malas bergerak, maka aliran darahnya terhambat. Belum lagi dengan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi harian.
Dampak pada kesehatan bertambah sangat signifikan manakala kita tidak mengoptimalkan fungsi tubuh dengan rutin berolahraga. Padahal, manfaat bergerak itu luar biasa bagi tubuh.
Sedentary lifestyle menyebabkan datangnya jenis penyakit yang duluya tidak pernah terdengar. Sebut saja kanker, auto  imun, obesitas, dan diabetes.Â
Untuk mendapatkan kesehatan maksimal, kita wajib berolahraga setidaknya dengan aktif bergerak selama 120 menit/minggu. Banyak macam olahraga yang bisa kita lakukan, berjalan adalah pilihan terbaik.Â
Banyak berjalan setiap hari memberi efek positif bagi kemampuan kognitif. Dengan berjalan, tubuh dapat melakukan reparasi atau proses detoksinasi secara alami untuk mengeluarkan racun dari dalam.
Sebaliknya, terbiasa menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar smartphone, Televisi atau laptop membuat peredaran darah terganggu sehingga lebih rentan akan munculnya penyakit.
Olahraga bagi sebagian orang adalah sebuah kebutuhan, namun bagi sebagian lainnya sesuatu yang mahal. Kenapa mahal? karena butuh usaha keras untuk mampu berolahraga secara konsisten.
Kalau saja seseorang terlebih dahulu memikirkan visi  20-30 tahun kedepan, mungkin saja motivasi olahraga jauh lebih besar ketimbang menghabiskan waktu tanpa pergerakan.
Bahkan, berolahraga selama 30 menit/hari sudah cukup untuk membantu tubuh memperbaiki sel yang rusak. Makanan dan minuman yang kita konsumsi dapat memperburuk kesehatan kita di masa depan.
Efek dari makanan seringkali tidak muncul seketika. Akumulasi dari minuman dan makanan tidak sehat yang kita konsumsi setiap hari akan datang dalam wujud penyakit berbahaya.Â
Nah, dengan rutin berjalan atau berolahraga, kita sebenarnya dapat mengeliminasi efek buruk tersebut sejak dini. Kalau malas bergerak sudah tentu penyakit menumpuk dalam tubuh.
Lama kelamaan racun dalam tubuh dari sampah makanan dan minuman yang tidak terbuang secara alami dapat berubah menjadi penyakit ganas yang bisa menghampiri siapa saja tanpa mengenal usia.Â
Sebelum tubuh memberi sinyal darurat, maka mulailah rutin berolahraga dengan memperbanyak berjalan setiap hari. Konsisten berolahraga bukan hanya menyehatkan tubuh, namun juga memberi rasa senang karena efek keluarnya hormon endorfin dari dalam tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H