"Nina, sampaikan apa yang kau dengar dari mas Heru" paksa Annisa kepada Nina
Wajah Annisa mulai pucat, tubuhnya lemas mengingat wajah Kardi suaminya. Kehadiran Nina di ladang membuat firasat kedatangan burung elang semakin kuat.
"Sabar Annisa, mungkin ini semua sudah takdir ilahi" balas Nina pelan.
"Mas Kardi terkurung di dalam, Annisa" lanjut Nina tak sanggup menjelaskan
"Apa maksudmu terkurung, Nina?"
Annisa semakin penasaran dengan kata 'terkurung' yang diucapkan Nina. Tetangga di desa berkumpul di depan rumah Annisa sejak tadi pagi.
Gempa yang sama ikut dirasakan oleh masyarakat desa Pelitang. Kabar buruk tentang pertambangan begitu cepat menyebar ke hampir semua penduduk desa.
Ada 10 warga desa Pelitang yang mengadu nasib di tambang batu bara, 5 diantaranya ikut bersama Kadri meninggalkan keluarga mereka beberapa bulan yang lalu.
Annisa bukan satu-satunya perempuan yang harus menahan pilu, ada 4 perempuan lain yang juga merasakan kehilangan.
Tiga bulan hidup sendiri tanpa suami bukan waktu yang mudah bagi Annisa. Bayi yang sedang dikandungnya membutuhkan sosok seorang ayah.