Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

K-Rewards Menyapa setelah Satu Tahun

8 Februari 2024   12:03 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:05 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah lama tidak menerima K-Rewards, saya tidak lagi menaruk harap. Tak diduga dan disangka, K-Rewards kembali datang menyapa. Angkanya cukup untuk memesan satu gelas kopi.

Rp.7.971 adalah harga K-Rewards untuk 2.1K view. Kalau dihitung dengan total tulisan, saya jelas rugi besar. Bulan Januari saya menulis setidaknya 30 artikel dengan 4 artikel masuk katagori headline.

Meskipun jumlah K-Rewards tidak sebanding dengan total artikel, saya tidak mempermasalahkannya. Tujuan saya menulis di Kompasiana bukan untuk mencari uang, tapi lebih kepada melatih konsistensi menulis.

Layaknya sebuah bisnis, perhitungan laba dan rugi menjadi indikator keberhasilan. Keuntungan dari hasil penjualan menjadi modal untuk mengembangkan bisnis. 

Konsumen pada bisnis ibarat pembaca, mereka bisa menetap dan pergi kapanpun. Barang boleh banyak, tapi tidak serta merta menjamin konsumen menetap untuk waktu yang lama. 

Konsumen yang loyal pandai menilai sebuah produk, kebutuhan dan pelayanan menjadi dua hal untuk menciptakan trust dalam jual beli. 

Pun demikian, tulisan yang banyak tidak menjamin view yang besar. Satu tulisan bermakna jauh lebih membekas pada hati pembaca ketimbang tulisan serampangan.

Menulis dengan baik mudah dilakukan saat pikiran dan hati bekerja beriringan. Dengan kata lain, satu produk berupa tulisan sarat makna merupakan buah dari kesabaran merangkai kata.

Penulis yang baik tahu kemana arah tujuan tulisannya, sama halnya seperti pebisnis yang ulung, ia tidak gegabah memasarkan produk. 

Penulis yang melibatkan hati ketika menulis seperti seorang sniper yang mampu membaca arah angin sebelum menekan pelatuk. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun