Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Isu Lingkungan dalam Lingkaran Debat Cawapres

22 Januari 2024   12:43 Diperbarui: 22 Januari 2024   13:59 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
isu lingkungan dan food estate | ilustrasi:freepik.com

Debat semalam memberi gambaran utuh akan pemahaman cawapres tentang isu lingkungan. Pemaparan dan penjabaran mengenai isu lingkungan yang dipresentasikan oleh setiap cawapres sejatinya menggambarkan pola pikir kandidat.

Gibran, sebagai cawapres termuda, terlihat sedikit emosional dan ofensif ketika mengemukakan pendapat dan menanggapi lawan bicara. Budaya ketimuran yang condong menghormati orang yang lebih tua "terkuliti" di atas panggung.

Gibran seharusnya tidak menggunakan bahasa tubuh yang terkesan keluar dari ranah kelayakan. Seorang yang lebih muda dengan pengalaman yang masih sangat sedikit sejatinya menunjukkan budaya ketimuran yang masih dijunjung tinggi.

Isu lingkungan pada debat kali ini tidak sepenuhnya dieksplorasi oleh ketiga cawapres. Terlebih, dalam konteks penjabaran langkah menanggapi isu lingkungan, tidak ada jawaban yang benar-benar menunjukkan detil mengenai langkah yang akan dilakukan kedepan jika terpilih.

Gibran tetap berpegang pada hilirisasi dan mencoba berdiri di tengah, yakni melanjutkan apa yang sudah dilakukan dan disaat yang sama mejaga ekosistem alam.

Nah, disini kita bisa melihat pola pikir seseorang dalam menanggapi isu penting. Alam Indonesia telah kehilangan rohnya. Terus mengeruk isi alam bukan hanya merusak ekosistem, namun juga memperparah efek jangka panjang.

Saya condong setuju pada tanggapan cawapres nomor urut 1 dan 3. Memperbaiki alam bukan perkarah mudah. Menarik ijin tambang ilegal yang jumlahnya ribuan jelas membutuhkan komitmen dan implementasi hukum yang tepat.

Semestinya cawapres lebih menitikberatkan bagaimana caranya memperbaiki dan mengembalikan roh alam yang sudah tercabut. Isu food estate yang terus disoroti oleh kedua cawapres tidak ditanggapi terperinci. 

Misalnya, dari sekian ribu hektar tanah yang sudah dibuka untuk program food estate, sejauh mana angka statistik berbicara tentang kemakmuran. 

Maknanya, adakah korelasi antara hasil panen program food estate dan rusaknya habitat alam di kawasan tersebut. Kalau memang iya, tunjukkan fakta dan angka untuk dibahas lebih mendalam.

Bahkan, program food estate yang sudah dijalankan tidak menjawab isu kealpaan pangan. Profesor Mahfud memberi data impor kebutuhan pangan yang terus berlanjut di tengah rusaknya alam karena program food estate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun