Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Banyak Caleg yang "Putus Kepala"

15 Januari 2024   19:10 Diperbarui: 15 Januari 2024   19:12 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu terkejutnya saya pagi ini ketika melewati persimpangan jalan. Banyak baliho bergambar caleg kehilangan kepala. Ntah bagaimana ceritanya, caleg-caleg yang gagah tersebut kehilangan kepala.

Mungkin saja masyarakat sudah bosan melihat wajah para caleg dengan berbagai slogan dipampang di berbagai jalan umum. "pilih saya", "memihak pada rakyat", "terbukti amanah", dan "bukan sekedar janji".

Setiap bulan pemilihan, jalan raya dihiasi foto-foto caleg. Mereka meminta dukungan dengan caranya. Jika terpilih, mereka menghilang tanpa jejak sebagaimana hilangnya uang rakyat dalam fasilitas mewah para anggota dewan.

Rakyat bosan dengan janji yang sama oleh orang berbeda. Jalanan terlihat amburadul dan frasa-frasa penuh janji terpasang dimana-mana. Ada yang diikat dipohon, ada yang ditempel di tiang-tiang, ada juga berbentuk kalender tahunan.

Boleh jadi, para caleg ingin lebih terlihat dengan gambar besar. Sayangnya, masyarakat belum tentu terpesona dengan wajah memelas dan janji sekilas. 

Untung saya hanya kepala putus di gambar. Bayangkan jika masyarakat kalap, lalu mengambil parang atau sebilah pisau untuk memotong janji-janji palsu itu.

Ah, sudahlah! biarkan para caleg menghabiskan anggaran untuk memamerkan foto mereka di jalan-jalan. Jika menang mereka juga yang senang. Rakyat miskin tetap miskin seperti sedia kala. 

Jika pun mereka kalah, yang gila juga mereka. Rakyat miskin tetap menjalani aktivitas semula. Tidak ada yang berubah, hanya janji yang selalu diulang, ditempel di jalan-jalan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun