Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Coldplay dan Penggalan Kata Jerusalem pada Lirik Viva La Vida

16 November 2023   15:12 Diperbarui: 16 November 2023   15:13 1220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
palestina|freepik.com

Menjelang konser Coldplay di Jakarta, penjualan tiket kereta api naik 30% sebagaimana laporan PT KAI pada tanggal 15 November 2023. Dari sisi ekonomi, tentu saja ini merupakan kabar baik yang berdampak positif.

Ada satu kejadian menarik yang tak luput dari pemberitaan. Seorang pria melelang tiket Coldplay yang sudah dibelinya untuk disumbangkan ke Palestina. Sebuah pilihan yang patut diapresiasi di tengah meningkatnya intensitas perang Israel dan Palestina.

Disamping itu, pendapatan konser Coldplay diJakarta diprediksi mencapai 1 Trilyun dari total pengunjung yang katanya mencapai angka 80 ribu. Benarkan demikian? saya sendiri tidak tahu pasti!

Coldplay merupakan grup band asal Inggris yang terbentuk pada tahun 1998 dengan anggota Chris Martin sebagai vokalis, dan tiga anggotanya: Jonny Buckland, Guy Berryman, Will Champion.

Asal muasal terbentuknya Coldplay dimulai di University College, London, Inggris. Beberapa kali menerima penghargaan Grammy Award membuat grup band ini mencapai penjualan album di angka jutaan. Lagu berjudul clocks berhasil mendongkrak penjualan album ke angka 20 juta.

Di Youtube saja, sejak dipublikasi 12 tahun yang lalu, Clocks sudah ditonton oleh lebih dari 456 juta kali. Sebuah angka yang sangat jarang dicapai oleh grup band masa kini. 

Ketenaran Coldplay juga disebabkan kemampuan adaptasi musik mengikuti zaman. Variasi album rock, war, dan pop membuat lagu-lagu mereka tidak bosan didengar, terutama mereka yang memang menyukai genra rock dan pop.

Lirik Viva la Vida

Lagu berjudul Viva La Vida memiliki lirik yang unik, saya lampirkan penggalan liriknya di bawah ini:

I hear Jerusalem bells a-ringin'
Roman Cavalry choirs are singin'
Be my mirror, my sword and shield
My missionaries in a foreign field
For some reason, I can't explain
Once you'd gone, there was never, never an honest word
And that was when I ruled the world 

Dalam lirik lagu ini, terdapat kata Jerussalem. Apa yang melatarbelakangi terciptanya lirik ini? Viva La Vida bermakna Long live life dalam bahasa Spanyol.

Lagu ini terinspirasi dari revolusi Prancis saat yang saat itu Prancis dikuasai oleh King Louis XVI. Raja Louis adalah raja Prancis terakhir sebelum Revolusi Prancis tiba. 

Tahun 1775 Prancis mengalami kesulitan makanan akibat gagalnya musim panen yang memicu revolusi. Raja Loius menjadi satu-satunya raja Prancis yang dieksekusi. 

Saat menduduki tahta kerajaan, raja Louis masih berumur 19 tahun di tahun 1774. Pemerintahan saat itu juga dalam keadaan banyak hutang. Otomatis, di umur yang masih sangat muda, ia sudah harus menanggung beban yang berat. 

Tahun 1787, raja Louis mengeluarkan sebuah peraturan yang dikenal dengan sebutan Edict of Tolerance, dimana ia membolehkan orang non-katolik, Yahudi, Protestan dan Lutheran untuk mempraktekkan kepercayaannya dengan legal. 

Ternyata dulunya Prancis toleran pada agama lain, tapi sekarang sangat anti pada muslim, ya? 

Nah, apa yang melatarbelakangi munculnya kata jerussalem pada lirik tersebut? setelah mendalami lebih lanjut, saya mendapatkan satu sumber yang menjelaskan beberapa fakta menarik.

Dulu kala, pada abad pertengaha yang digolongkan jaman kegelapan, ketika musuh datang menghancurkan kota, gereja akan membunyikan lonceng untuk memperingatkan orang-orang.

Namun, pada lirik ini dipercaya bahwa penggunaan frasa bells s-ringin' hanya sebagai metafora saja. Alasannya, saat itu tidak ada gereja ataupun bel untuk memperingati kedatangan musuh. 

Pasukan berkuda romawi digambarkan sebagai pasukan yang datang ke Jerussalem untuk menghancurkan kota. Pada dasarnya, keseluruhan lirik Viva La Vida menggambarkan raja Louis yang malang.

Seorang raja yang berkuasa pada akhirnya kehilangan kekuasaannya dan tewas. Adapun lirik bagian akhir SAINT PETER WON'T CALL MY NAME menggambarkan seseorang yang menjaga surga. Jadi penggalan lirik ini memberi makna jika nama tidak dipanggil, maka tempat kembalinya adalah neraka. 

Meskipun lirik lagu ini menghadirkan nilai historis, namun peran agama tidak luput dari beberapa bait lagu. Bagi seorang muslim, lirik sebuah lagu tidak sekedar lirik yang mudah saja diucapkan. 

Ada makna yang harus dimengerti dengan baik agar tidak mudah ikut-ikutan untuk menyanyikan sesuatu yang boleh jadi bertentangan dari kepercayaan yang dianut.

Kembali pada pokok tulisan ini, kehancuran kekaisaran Romawi Barat dan babak baru pembaruan di Eropa adalah masa dimana peperangan, kelaparan dan pandemi terjadi.

Tiga hal ini juga sedang kita alami saat ini, dimana perang di Palestina yang membunuh lebih dari 11 ribu orang oleh penjajah Israel menjadi refleksi akan masa kelam.

Setiap masa ada rajanya dan setiap raja memiliki nasib sendiri di akhir hidupya. Apakah hal yang sama akan terjadi pada Israel sebagaimana yang terjadi pada raja Louis? kita lihat saja!

-------

Referensi [1], [2], [3], [4]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun