Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Fakta! Kesendirian Menyebabkan Orang Cepat Pikun

16 November 2023   10:46 Diperbarui: 16 November 2023   10:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikun sering dikaitakan dengan faktor umur. Semakin tua seseorang, maka semakin mudah lupa. Tapi, kenyataannya tidak sepenuhnya benar. Berdasarkan hasil penelitian, orang cepat pikun itu tidak selamanya karena faktor umur semata, melainkan karena merasa kesepian.

Tangkap layar|Youtube/Veritasium. Dokpri
Tangkap layar|Youtube/Veritasium. Dokpri

Penurunan fungsi kognitif (cognitive decline) alias pikun lebih mudah terjadi pada mereka yang merasa kesepian. Bahkan, dalam beberapa studi, orang yang sudah menikah memorinya jauh lebih terjaga ketimbang orang yang tidak menikah. 

Tentu saja ini bukan semata-mata karena berubahnya status. Orang yang sudah menikah merasa lebih bahagia karena tidak lagi merasa kesepian, apalagi ketika sudah mempunyai keturunan. Kebahagiaan bertambah, daya ingat terjaga. 

Nah, apakah mereka yang masih sendiri dan belum menikah merasa tidak bahagia? tentu saja tidak demikian. Rasa kesepian bisa hadir kapan saja dan pada siapa saja. 

Meskipun demikian, ketika sudah menikah emosi seseorang jauh lebih terkontrol. Pada kondisi normal dimana orang mengalami stres, hormon Kortisol terpicu keluar dan detak jantung tidak seimbang, rasa nyaman lebih mudah dicapai oleh mereka yang sudah menikah.

Alasannya? 

Hubungan suami-istri memicu hormon Dopamin yang berkaitan dengan rasa tenang. Sekedar berkomunikasi dan bertukar pikiran setelah rasa jenuh seharian di luar rumah memberi 'nutrisi' bagi tubuh, yaitu rasa senang. 

Lantas, apakah mereka yang masih jomblo tidak bisa memperoleh kesenangan?

Tentu saja bisa, tapi level kesenangannya berbeda dengan mereka yang sudah menikah. Semakin sering seseorang berada dalam kondisi kesepian, maka perlahan kemampuan kognitif juga menurun.

Hal yang sama terjadi pada orang-orang yang mudah tenggelam dalam stres. Apakah stres karena pekerjaan, keadaan, atau kesendirian.

Heart desease|tangkap layar Youtube Veritasium. Dokpri
Heart desease|tangkap layar Youtube Veritasium. Dokpri

Penyakit jantung dan stroke juga berkaitan erat dengan hubungan sosial antar sesama. Penelitian di Amerika memberikan data peningkatan penyakit jantung pada mereka yang memiliki hubungan sosial yang buruk.

Tafsiran dari hasil penelitian ini memberi gambaran bahwa hubungan antar sesama bukan hanya membawa dampak positif dalam hidup, namun juga berefek pada aspek kesehatan. 

Membantu sesama, gotong royong, saling menyapa dan menjaga hubungan antar tetangga adalah hal sederhana yang ternyata memberi dampak besar bagi kesehatan jangka panjang.

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Harvard selama puluhan tahun pada sampel berbeda dengan latar belakang keluarga berbeda mengungkapkan bahwa rasa senang dan tenang tidak bersumber dari jumlah uang atau karir yang dicapai seseorang.

Semakin sering seseorang merasa senang, semakin baik fungsi kognitifnya. Olahraga rutin dan hubungan baik antar sesama menjadi kunci utama untuk meraih kesenangan yang menetap lama dalam jiwa. 

Jika demikian adanya, kenapa harus menunggu lama untuk menghilangkan kesepian ? segeralah merubah status agar tidak lagi kesepian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun