Seorang anak tidur di pangkuan seorang ayah tepat di bawah sebatang pohon yang rindang. Sambil berbincang dengan temannya yang duduk di sebelah, sang ayah terlihat terus menghisap sebatang rokok yang asapnya berputar-putar ke atas dan ke bawah.
Sedikit atau banyak, sang anak menghirup asap rokok tanpa tahu akibatnya. Sedihnya lagi, area tempat tongkrongan ini hanya berjarak lima meter dari rumah sakit umum.
Mungkin, ayah dan anak ini sedang mengunjungi seseorang di rumah sakit atau salah satu keluarga terdekat sedang di rawat di salah satu kamar rumah sakit.
Apakah asap dari rokok yang kemudian menetap di paru-paru sang anak akan mengirimkannya ke salah satu ruangan di rumah sakit tempat sang ayah sedang menikmati nikmatnya sebatang rokok?
Tidak ada yang tahu!Â
Perokok sering tidak menyadari betapa kenikmatan sesaat itu akan menjadi musibah bagi orang-orang sekitar. Bahkan, bagi anggota keluarga yang mereka naungi.
Asap rokok seringkali menghiasi langit di area publik. Angka kematian akibat rokok per tahunnya menembus 225 ribu jiwa berdasarkan data WHO. Di Tiongkok, 35% kematian laki-laki diakibatkan rokok.
Indonesia masuk dalam empat besar negara di dunia dengan populasi perokok terbesar. Ada 57 juta total perokok di Indonesia, 63% laki-laki dan hanya 6% perempuan.Â
Ketika mengetik kata kunci how many smokers, maka urutan pertama yang keluar adalah nama Indonesia. Ntah di sengaja oleh Google atau memang algoritma yang tertanam membaca urutan tertinggi.
28% total populasi berumur 15 tahun ke atas adalah perokok aktif. Sementara itu, 80% populasi terpapar asap rokok dan menjadi passive smoker. Artinya, imbas dari asap rokok juga memakan korban lebih besar setiap tahunnya.
Tempat-tempat terbuka yang kemungkinan aman sangat mungkin dipenuhi oleh asap rokok. Anak-anak yang sedang bermain di area publik bukan mustahil menghirup asap rokok dari para perokok yang tidak mengindahkan makna kesehatan.
Kafe, warung kopi, atau warung makan sangat mudah dipenuhi asap rokok. Wanita dan anak-anak secara tidak langsung 'terpaksa' menghirup udara yang sudah terkontaminasi racun.
Asap yang menetap di paru-paru pada suatu saat memberi dampak buruk bagi tubuh. Sadar atau tidak, kebiasaan buruk perokok yang melepas asap rokok di dalam rumah atau di lingkungan publik akan mengantarkan orang-orang tersayang ke rumah sakit.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H