Bukan hanya itu saja. Pemakaian sabun, deterjen dan bahan kimia lainnya sehari-hari juga berdampak pada kualitas air dalam tanah. Tanah mengandung mikroorganisme baik yang menjaga kualitas kesuburan tanah. Ketika air limbah yang mengandung zat kimir mengalir ke dalam tanah, maka mikroorganisme baik menjadi berkurang.
Dampaknya juga dirasakan oleh pepohanan yang hidup di area sekitar. Artinya, proses pembusukan daun secara alami bisa terganggu jika air yang bercampur zat kimia langsung masuk ke tanah.Â
Menjaga Air dengan tidak Boros
Rutinitas harian seperti mandi, mencuci, dan menyiram tanaman perlu dilakukan dengan cara yang benar. Kebiasaan mandi dengan air berlebih perlu diubah. Apakah selama ini kita memakai air tanpa perhitungan? jika benar, maka pikirkan kembali.
Kadangkala, kebiasaan kecil mengguyur air ke badan berkali-kali hanya membuang air dan tentu saja mengakibatkan tagihan listrik lebih besar jika menggunakan pompa air.Â
Boleh jadi jika kita cermat dan mau mengubah cara menggunakan air, bukan hanya kita bisa menghemat namun juga memangkas waktu pada hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan.Â
Mandi dengan siraman air 4-5 kali dapat menghemat waktu dibandingkan 7-10 kali siraman. Bukankah target mandi adalah menghilangkan kotoran dari tubuh? jadi, penggunaan air yang berlebih tidak selalu berbanding lurus pada kebersihan tubuh.
Mencuci piring sekaligus juga dapat mengurangi penggunaan air berlebih. Alternatif lain dengan menampung terlebih dahulu, baru kemudian mencuci untuk menghilangkan kotoran, lalu dibilas dengan sumber air lain yang ditampung pada tempat berbeda.
Cara membuka kran air juga seringkali membuat air terbuang percuma. Contohnya, saat kran sengaja dibuka penuh, air yang keluar tidak dipergunakan maksimal.Â
Berbeda ketika kran dibuka setengah, maka air yang terbuang sia-sia juga relatif lebih sedikit. Belum lagi ketika bak mandi yang terisi penuh dibiarkan begitu saja karena kelalaian.Â
Rumah hemat energi dimulai dari kebiasaan baik menggunakan air dengan benar. Kebiasaan-kebiasaan kecil tentunya perlu dicontohkan orang tua pada anak agar mereka mengerti bahwa sumber air dalam tanah perlu dijaga.
Pemerintah juga sebaiknya meninjau kembali kebijakan dalam hal pembuatan drainase, ijin pendirian rumah, perumahan dan bangunan besar.
Air yang berlimpah dalam tanah jangan dianggap sebagai sesuatu yang tidak pernah habis. Kebiasaan penggunaan air berlebih juga berdampak pada pemborosan energi dalam lingkup rumah tangga.Â