Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apakah Sistem Pendidikan Saat ini Menjadikan Manusia sebagai Produk?

26 Oktober 2023   18:01 Diperbarui: 26 Oktober 2023   18:03 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk adalah hasil akhir dari sesuatu yang sudah diproses. Misalnya, tepung yang sudah dicampur dengan telur, gula dan pengembang bisa berujung pada beberapa jenis kue. Contoh lain, alat elektronik yang dihasilkan sebagai sebuah produk terlebih dahulu menjalani beberapa tahapan, dari penggabungan beberapa elemen sampai pada instalasi perangkat lunak sebelum akhirnya dibeli oleh konsumen.

Pendidikan yang hari ini kita jalani boleh jadi menjadikan kita sebuah produk. Jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA, sampai kuliah adalah rentetan proses yang harus dilalui.

Sejatinya, proses transfer ilmu tidak harus dalam ruangan dengan jam belajar yang sudah ditentukan. Dulunya, jauh sebelum pemberlakuan proses belajar dalam kelas, transfer ilmu bisa terjadi dimana saja. 

Timbul sebuah pertanyaan, apakah sistem pendidikan yang dijalani peserta didik saat ini benar-benar membentuk pengalaman belajar yang dibutuhkan?

Banyak yang mempertanyakan keefektifan pola transfer ilmu dalam ruangan yang disekat dengan dinding. Tidak sedikit yang menyamakan sistem pendidikan dalam ruang sama halnya seperti mekanisme penjara yang mematikan daya pikir.

Tidak heran, ada yang berasumsi bahwa education fails you, maknanya pendidikan memang dari awalnya menggagalkan. Pergi belajar dari pagi ke siang atau bahkan sampai sore bertahun-tahun demi selembar kertas bernama ijazah.

Ijazah pada hari ini juga tidak menjamin pemegangnya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Relevansi antara ijazah dan gaji boleh jadi saling bermusuhan. Banyak yang menyesal menghabiskan waktu bertahun-tahun di bangku sekolah namun berakhir pada pekerjaan yang sama sekali tidak disukai. 

Sebuah produk seperti smartphone diciptakan untuk dipakai. Jika terdapat kecacatan, maka proses perbaikan menghasilkan produk lain yang lebih baik. Intinya, tujuan sebuah produk sudah ditentukan sejak awal.

Bagaimana dengan pola belajar dewasa ini? sejauh mana siswa mampu memakai nalar untuk berpikir kritis?

Pada banyak kasus, produk pendidikan menghasilkan orang-orang yang tidak sepenuhnya mampu menggunakan nalar untuk mempertanyakan apa yang sedang dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun