Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penjarah

26 September 2023   10:43 Diperbarui: 26 September 2023   10:51 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
penjarah|freepik.com

Kata tersusun rapi, podium berdiri tegak, lidah menari-nari, menyusun kalimat dalam balutan politisi. Hari demi hari, rentetan janji mengalir mengiasi sudut desa dan kota disana sini.

Baliho terpasang, kalimat indah terpampang. Wajah-wajah baru silih berganti mengadu argumen yang mungkin saja telah usang. Namun, warisan hutang tidak pernah hilang, ditanggung oleh generasi malang.

Petani membajak sawah untuk menghidupi keluarga. Hasil panen sirna di tangan penjarah. Mafia-mafia berdasi yang bermain dalam untaian kata. Permainan harga dalam gelak tawa, mengisi pundi-pundi harta bergelar tahta.

Jeruji besi bukan penghalang, hukum begitu mudah ditukar uang. Penjarah itu bersembunyi di balik tirai panjang dalam gedung-gedung menjulang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun