Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Membangun Nilai dalam Keluarga, Memandu Anak untuk Menemukan Jati Diri

3 September 2023   09:45 Diperbarui: 3 September 2023   17:31 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
membangun keluarga | freepik.com

Maknanya, prinsip kejujuran juga tidak sepenuhnya diserap anak dari seorang ayah. Anak tumbuh besar dengan melihat cara orang menjalani hidup dan menjadikannya sebagai pegangan dalam hidup.

Apakah mungkin anak bisa berlaku jujur jika orangtua sendiri tidak jujur? jelas tidak! 

Mungkinkah anak menerapkan nilai kebersihan dari dalam rumah yang terbiasa membiarkan sampah bertumpuk? tentu saja tidak!

Anak-anak menyerap pesan lebih besar dari apa yang mereka lihat sehari-hari. Menuntut anak untuk hidup bersih tapi membiarkan anak melihat rumah dalam keadaan kotor jelas hal yang sia-sia.

Orangtua perlu memperlihatkan nilai yang ingin diwariskan kepada anak. Dalam artian, mereka harus lebih dulu memahami nilai dan menjalankan nilai tersebut dengan sepenuh hati dan dalam keadaan sadar.

Nilai kejujuran tidak mungkin diwariskan dari cara hidup yang tidak jujur. Nilai kedisiplinan juga mustahil diwariskan ke anak dengan pola hidup tanpa disiplin.

Hal kecil seperti shalat tepat waktu, bangun lebih awal, membuang sampah pada tempatnya, memasak masakan yang sehat, membiasakan berdo'a sebelum beraktivitas adalah nilai-nilai kedisiplinan yang sepatutnya diperlihatkan.

Anak-anak pada awalnya tidak memahami nilai-nilai penting ini, namun dengan melihat contoh-contoh yang baik dari orangtua setiap harinya, mereka akan membangun kedisiplinan.

Jadi, meminta anak untuk hidup disiplin tanpa contoh tidak akan memberi dampak yang baik bagi anak. Boleh jadi anak akan menurut karena takut pada orangtua. 

Begitulah yang sering kita lihat pada kebanyakan keluarga. Anak condong diminta untuk patuh pada permintaan orangtua, sedangkan orangtua sendiri tidak menjalankan apa yang dituntut pada anaknya.

Pola hidup seperti ini bukan memberi pelajaran positif pada anak, melainkan mengajarkan cara hidup negatif. Untuk bisa mewariskan nilai-nilai yang baik, anak mesti melihat apa yang dilakukan orangtua sehari-hari baru kemudian mereka terlatih untuk melakukannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun