Dalam hal teori memang mereka unggul, tapi secara kontribusi belum tentu. Apalagi, banyak profesor-profesor yang sebenarnya hanya mengejar gelar akademik untuk tujuan tunjangan.
Belum lagi hasil tulisan yang kadangkala berasal dari karya orang lain. Ya, begitulah realitanya. Orang-orang yang konsisten dalam satu hal dengan disiplin diri yang kuat akan jauh lebih unggul dari orang pintar sekalipun.Â
Oleh karena itu, jangan cepat puas dengan ilmu yang dimiliki. Dari setiap tindakan ada hasil akhir yang didapat. Hal-hal simpel yang diulangi terus menerus secara konsisten akan membuahkan hasil besar di kemudian hari.
Jangan tertipu dengan cara instan yang seringkali hanya ilusi semata. Cara pintas atau pintu belakang memberi kepuasaan sesaat tapi penyesalan seuumur hidup.
Ada yang ingin cepat kaya, lalu memilih jalan pintas dengan berlaku curang. Pada suatu masa, perilaku curang akan terbongkar dan tumpukan kekayaan lenyap seketika.Â
Ada yang mau cepat naik jabatan, lalu memanipulasi karya. Gelar didapat dan tunjangan diperoleh. Tapi ingat, suatu ketika kebenaran akan menerangi kecurangan.Â
Ada yang ingin tenar, lalu membuat sensasi tanpa pikir panjang. Alhasil, kepercayaan orang hilang akan dirinya karena sebab perilaku diluar kewajaran.
Semua tindakan ada konsekuensi. Semua hasil akhir ditentukan oleh sebuah keputusan. Setiap keputusan akan melahirkan kemenangan atau penyesalan.
Cara instan dan jalan pintas terbuka lebar, mudah untuk dilakukan. Tapi ingat, yang mudah didapat akan mudah dilepaskan. Konsisten pada kebenaran itu sulit, apalagi hasilnya itu tidak instan. Konsisten untuk belajar itu tidak mudah, karena menuntut kesabaran tinggi.
Seorang pendaki tidak bisa mencapai puncak dengan tidak bergerak. Setiap usaha menentukan hasil, walaupun cara orang berjuang bisa berbeda-beda, namun tujuan tetap sama.Â
Konsisten pada hal-hal kecil merupakan pintu untuk meraih sesuatu yang besar. Cara instan sering membutakan hati dan menyesatkan nalar.Â